Banyak yang tahu itu? Belum. Maka terlontarlah pernyataan dari seorang ulama di Subang.
“Ya, saya kaget, baru tahu juga. Ternyata Kang Asep tidak seperti kebanyakan yang orang bilang. Saya baru tahu. Punya ketegasan, keberanian dan gagasan untuk perubahan,” kata seorang ulama senior di Subang.
Jalan itu tidak cukup. Asep mencoba tangga yang lebih tinggi dengan angin besar yang bisa berhembus kapan saja: memilih berbaju partai.
Baca Juga:Lebih Mudah! Pelanggan Perumda Bisa Bayar Tagihan melalui Shopee, e-Wallet Dana hingga AlfamartKecelakaan Tol Cipali: Sopir Truk dan Bus Primajasa Meninggal, 13 Terluka
Awalnya diragukan hingga berhasil membuktikan. Partai yang dipimpinnyan-Anda sudah tahu-ternyata berhasil menambah kursi di DPRD. Lalu mencoba bertarung di jalur politik pada 2013, tapi gagal.
“Saat itu keluarga besar tidak saya kasih tau. Saya mencoba saja,” katanya.
Tapi namanya perlahan populer. Karena sering membuat kehebohan. Karena sering bikin kejutan. Tahun 2018 menjadi ketua pemenangan calon yang kemudian terpilih.
Selesai? Belum.
Rol drama masih panjang. Agak sulit menebak alurnya. Saya beberapa kali gagal menulisnya. Saya merasa masih ada plot cerita yang terputus. Tapi tidak merasa terburu-buru karena tidak ada yang menyuruh.
Saya meyakini: selalu ada sisi lain yang bermakna. Dari setiap manusia. Apalagi manusia itu sedang ditakdirkan jadi sesuatu. Misal seorang pejabat publik. Jika kisah hidup Anda pun begitu bermakna, saya bersedia menulisnya. Meski Anda ‘bukan siapa-siapa’.
Karena jalan politik dan benturan, lahirlah ARD: Asep Rochman Dimyati. Kini bergabung dengan Mang Eep Hidayat. Dua tokoh yang sering memberi kejutan. Bergabungnya pun sudah memberi kejutan.
“Saya ingin Subang lebih baik. Saya memilih jalan politik sebagai jalan pengabdian dan memperjuangkan hak-hak masyarakat Subang,” kata itu sering disampaikan ARD dalam berbagai kesempatan.
Baca Juga:Pimpin Peradi Subang, Endang Supriadi: Kami Akan Bantu Masyarakat Mendapat KeadilanPKB Masuk Partai Tiga Besar, Kiai Maman: Rakyat Puas Kinerja PKB
Kisah keduanya kini sedang kita tonton bersama. ARD berjalan zigzag dengan penuh drama. Sesangkan Mang Eep, dalam 10 tahun trakhir, lebih sering menulis naskah drama.(CLUE)