Sejak bulan Juni beberapa kebutuhan pokok mengalami kenaikan yang cukup tinggi. Diawali beberapa bulan sebelumnya harga minyak goreng yang membuat bulu kuduk berdiri karena mengalami kenaikan yang cukup parah. Bahkan sampai sekarang belum manampakan titik terang akan mengalami penurunan harga.
Kini, beberapa kebutuhan pokok khususnya bumbu-bumbu dapur yang menyusul naik tajam. Bak perlombaan menuju puncak, satu per satu harga mengalami lonjakan kenaikan yang tidak tanggung-tanggung. Dan yang kini menjadi topik hangat dikalangan ibu-ibu dan pengusaha warung makanan adalah harga cabai yang melonjak naik sejak bulan Juni lalu.
Tercatat, cabai merah keriting dan cabai rawit merah mengalami kenaikan yang paling tinggi, masing-masing sebesar 29,62 persen dan 33,77 persen dibandingkan bulan Juni tahun 2022. Dan kini harga cabai rawit merah mencapai Rp120 rb/kg.
Baca Juga:Lapas Membuka Layanan Kunjungan Tatap MukaLowongan PPPK 2022 Ternyata Masih Banyak, Segini Jumlahnya…
Hal ini membuat resah sebagian pedagang dan pengusaha makanan serta warung-warung makanan yang menjadikan cabai sebagai salah satu kebutuhan dapur.
Menurut Direktur Sayuran dan Tanaman Obat, Direktorat Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian (Kementan) Tommy Nugraha mengatakan, salah satu penyebab mengapa harga cabai naik adalah akibat curah hujan yang tinggi sehingga membuat para petani harus merogoh kocek lebih dalam untuk membeli pupuk hingga obat-obatan agar cabai tidak terserang hama dan jamur.
Selain itu harga pupuk non subsidi yang juga mengalami kenaikan hampir 200 persen, membuat petani cabai harus menambah pengeluaran untuk membuat tanaman cabainya aman dan bisa dipanen.
Jika harga cabai tidak segera dikendalikan oleh pemerintah,maka akan memicu adanya kenaikam inflasi baik di daerah maupun nasional. Tingkat inflasi pada masing-masing daerah mempunyai masalahnya sendiri sendiri, salah satunya adalah faktor dalam bidang pangan seperti beras, minyak goreng, gula, serta komponen lainnya yang dapat mempengaruhi tingkat inflasi daerah, inflasi ini diukur untuk mengetahui tingkat inflasi nasional.
Dari beberapa faktor komiditi inilah yang sangat penting dan selalu dibutuhkan oleh masyarakat. Oleh karena itu ketersediaan komiditi tersebut harus dijaga dan jangan sampai membuat kelangkaan barang serta memberi konsekuensi harga menjadi tinggi.