PURWAKARTA-Sejumlah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Swasta di Kabupaten Purwakarta kekurangan peserta didik baru. Hal ini berbanding terbalik dengan SMK berlabel negeri yang bahkan siswa baru yang mendaftar jumlahnya berlebih.
Timpangnya jumlah peserta didik baru antara sekolah negeri dan swasta itu terlihat setelah berakhirnya pelaksanaan penerimaan peserta didik baru (PPDB) sistem zonasi. Diketahui, sekolah berlabel negeri masih menjadi daya tarik atau magnet bagi para orang tua untuk menyekolahkan anaknya.
Dirinya mengaku khawatir ke depan akan ada SMK Swasta yang tutup jika kondisi seperti ini terus berlanjut. Padahal, lulusan sekolah kejuruan ini yang sebenarnya paling siap memasuki dunia kerja.
Baca Juga:Maju di Pilkada Purwakarta, Iis Turniasih Bakal Tantang Petahanan? Relawan Deklarasikan DukunganAndroid 13 Siap Dirilis, Begini Kata Google
Dirinya pun mengungkapkan, proses PPDB sudah dua tahun ini berjalan menggunakan sistem zonasi ataupun daring. Sistem ini berdampak pada sekolah swasta.
“Kami tidak menargetkan muluk-muluk. Targetnya semua jurusan yang ada di sekolah terpenuhi. Sampai kini bahkan ada SMK di Purwakarta, baru mendapat tiga peserta didik baru untuk satu kelas dan masih kurang. Dampaknya banyak sekolah swasta, baik SMA maupun SMK, yang kekurangan peserta didik baru,” ucapnya.
Uyat berharap, kondisi ini tak terjadi pada tahun-tahun seterusnya.
“Jika kondisi ini dibiarkan, akan ada SMK Swasta yang tutup karena tak dapat memenuhi kuota siswa baru,” kata Uyat.(add/sep)