Catatan Harian Dahlan Iskan: Bechi Tidur

Catatan Harian Dahlan Iskan: Bechi Tidur (TERTUTUP: Suasana sidang perdana kasus pencabulan dengan terdakwa Moch. Subchi alias Bechi di Ruang Cakra, Pengadilan Negeri Surabaya, Jalan Arjuna, kemarin (18/7). (ROBERTUS RISKY/JAWA POS)-- )
Catatan Harian Dahlan Iskan: Bechi Tidur (TERTUTUP: Suasana sidang perdana kasus pencabulan dengan terdakwa Moch. Subchi alias Bechi di Ruang Cakra, Pengadilan Negeri Surabaya, Jalan Arjuna, kemarin (18/7). (ROBERTUS RISKY/JAWA POS)-- )
0 Komentar

Salah satu respons terbanyak tulisan di Disway adalah soal Mas Bechi, yang Selasa kemarin diadili di Pengadilan Negeri Surabaya. Salah satunya datang dari aktivis masyarakat rasional: ꧋ꦤꦸꦂꦱꦺꦠꦲꦂꦢꦶꦥꦸꦠꦿꦤ꧀ꦠꦺꦴ꧉.

Ia selalu menuliskan namanya seperti itu. Lulusan ITB tahun 1985 tersebut memang masih bisa membaca huruf Jawa. Bahkan, ketika di SMAN 8 Jakarta, ia membuat rahasia pribadi: buku hariannya ditulis dalam huruf Jawa. Teman-temannya tidak bisa mengintip.

Setelah lulus teknik mesin, ia kini bekerja di bidang energi dan properti di grup Hindarto, milik mantan Kapolda Jakarta Raya itu.

Saya turunkan saja tulisannya berikut ini (Dahlan Iskan)

***

Baca Juga:Pembangunan SPBG Penggaron dan Mangkang Semarang Dorong Transisi EnergiAKHLAK Awards 2022, Telkom Raih Predikat Best Of The Best

Saya tidak akan membahas perilaku asusila Mas Bechi, yang anak tunggal Kiai Muchtar, pemilik salah satu Pondok Pesantren di Jombang. Sudah banyak kawan-kawan yang mengulasnya. Termasuk Pak Dahlan Iskan (Disway 10 Juli 2022).

Membaca narasi Pak Dahlan Iskan tentang Mas Bechi di sini: MASBECHI

Saya jadi penasaran dengan surah Al-Kahfi yang disebut-sebut Pak Dahlan Iskan. Dikatakan, Kiai Muchtar, ayah Mas Bechi, sering melafalkan surah Al-Kahfi.

Pada surah tersebut disebut ada 7 pemuda yang bisa tertidur sampai 300 tahun di sebuah gua.

Surah Al-Kahfi tidak menyebut angka 300 tahun. Angka tsb ternyata penafsiran Kementerian Agama.

Ringkasan penafsiran Al-Kahfi ayat 9–29 adalah sbb:

• Orang-orang Nasrani telah banyak melakukan kesalahan. Raja Decyanus mengeluarkan perintah keras kepada rakyatnya untuk menyembah berhala. Dia akan menyiksa dan membunuh  siapa pun yang menentangnya.

• Namun, 7 pemuda menolak dan tetap bertahan dalam agama mereka. Ke-7 pemuda itu bernama:

  – Maxalmena,

  – Martinus,

  – Kastunus,

  – Bairunus,

  – Danimus,

  – Yathbunus, dan

  – Thamlika.

Baca Juga:Soal Dago Elos, Pemkot Bandung Tunggu Hasil PK PenggugatSonya Fatmala: Orang Tua Harus jadi Palugada bagi Anaknya

• Decyanus melucuti pakaian dan perhiasan mereka. Raja membiarkan mereka hidup dengan harapan agar mau mengikuti perintahnya.

• Ke-7 pemuda itu pergi ke sebuah gua, di Gunung Tikhayus, dekat Kota Afasus. Lokasi gua ± 8 kilometer dari Amman, Jordania. Di gua itu mereka beribadah menyembah Allah. Sekiranya diserang oleh Raja Decyanus dan dibunuh, maka mereka pasti akan mati dalam ketaatan.

• Thamlika bertugas membeli makanan dan minuman untuk teman-temannya. Setelah kembali ke gua, diceritakan bahwa raja masih mencari-cari para penyembah Allah untuk dibunuh.

0 Komentar