Tradisi Ruwat Bumi Masih Lestari

Tradisi Ruwat Bumi Masih Lestari
TRADISI: Masyarakat Blok Cicadas Kelurahan Dangdeur menggelar ruwatan bumi sebagai ungkapan syukur atas hasil yang diperoleh dari bumi.
0 Komentar

SUBANG – Masyarakat Subang masih melestarikan warisan para leluhur. Salah satunya mengenai tradisi ruwatan bumi yang masih saat ini di berbagai tempat di Subang masih dilakukan.

Seperti dilakukan oleh masyarakat Blok Cicadas Kelurahan Dangdeur, Rabu (24/8).

Ruatan bumi adalah ungkapan syukur atas hasil yang diperoleh dari bumi. Pengharapan setahun ke depan, serta penghormatan kepada leluhur.

Ruat dalam Bahasa Sunda artinya mengumpulkan dan merawat. Yang dikumpulkan dan dirawat adalah masyarakat dan hasil buminya.

Sekda Subang Asep Nuroni mengapresiasi tradisi tersebut yang masih berlangsung.

Baca Juga:Ekonomi di Pasar Baru Pusakajaya Mulai MenggeliatDeretan Langkah Sederhana untuk Kulit Terlihat Segar Sepanjang Hari

Dia mengaku bangga kepada warga Blok Cicadas, sebab tidak mudah ditemukan ruatan bumi di lingkungan perkotaan pada saat ini.

“Semoga dengan adanya ruatan bumi ini semakin mengkokohkan kebudayaan dan adat istiadat kita, sehingga tidak luntur oleh zaman,” ujarnya.

Dia mengatakan, ruwatan bumi sebagai momentum momentum evaluasi dan rasa syukur atas setiap langkah yang telah dilakukan selama ini. “Harapan dan doa terbaik semoga masyarakat

Kabupaten Subang, khususnya di Blok Cicadas kelurahan Dangdeur bisa lebih sejahtera,” bebernya.

Plt Camat Subang Sumardi menyampaikan ruatan bumi merupakan warisan budaya leluhur yang harus dipertahankan, terlebih Blok Cicadas berada di perkotaan.

“Semenjak dari 2019 tidak diadakan ruatan bumi, baru hari ini pada tahun 2022 bisa diadakan kembali ruatan bumi ini. Tentunya ini sebuah kebahagiaan bagi masyarakat Blok Cicadas bisa melaksanakan ruatan bumi,” jelasnya.(ysp)

0 Komentar