Pembangunan Perumahan Bersubsidi Terus Bertumbuh, Tak Terdampak Pandemi Covid-19

Pembangunan Perumahan Bersubsidi Terus Bertumbuh, Tak Terdampak Pandemi Covid-19
Pembangunan Perumahan Bersubsidi Terus Bertumbuh, Tak Terdampak Pandemi Covid-19
0 Komentar

SUBANG – Geliat perekonomian bisnis perumahan sepertinya tidak bisa hilang tertelan pandemi Covid-19. Buktinya, sejak tahun 2020 sampai sekarang bisnis tersebut terus bertumbuh di Kabupaten Subang.

Lahan di Subang yang strategis membuat para developer atau pelaksana pembangunan, berkolaborasi dengan pihak perbankan menggencarkan aksinya untuk memberikan hunian kepada masyarakat.

Perumahan yang ada di Kabupaten Subang, unit rumah subsidi ada sebanyak 90 persen, sementara 10 persen lainnya adalah unit komersil dari prosentase 100 persen.

Baca Juga:Rekomendasi Tempat yang Cocok untuk Jualan Gorengan, Dijamin Banyak Pembeli!Simak! 3 Kelemahan Sebelum Memulai Bisnis Gorengan, Agar Tidak Rugi

Wilayah Kota Subang pun menjadi andalan bagi developer untuk mengepakan sayap bisnisnya. Walaupun ada beberapa yang lebih memilih ke wilayah pedesaaan.

Kepala Bidang Perumahan Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Subang, Indratno Bayu Aji ST mengatakan, untuk bisnis perumahan di Kabupaten Subang bak kacang goreng pertumbuhannya.

Bahkan pertumbuhan tersebut tidak mengenal kata pandemi Covid-19.

“Jika dilihat dari data yang ada, bisnis perumahan terus bertumbuh,” ujarnya.

Dijelaskan Bayu, mulai dari promosi yang gencar, seperti bebas banjir, diberikan potongan harga, tempat ibadah, diberikan sarana olahraga hingga mempermudah pengambilan unit rumah. Developer pun terus merayu masyarakat kabupaten Subang agar mau mengambil rumah.

“Promosi terus gencar, bahkan ada yang DP 0 persen,” ungkapnya.

Perumahan di Kabupaten Subang, Bayu memaparkan, terdata ada Tujuh developer yang membangun perumahan di Kabupaten Subang pada tahun 2020, sedangkan di tahun 2021 ada 11 perumahan.

Tahun 2022 ini, baru 5 perumahan dan akan lebih banyak lagi yang mengikuti. “Satu perumahan, bisa mencapai 500-1.000 lebih unit,” paparnya.

Mengenai Kredit Perumahan Rakyat (KPR) di Kabupaten Subang, Bayu menuturkan, 90 persen jenis subsidi sedangkan 10 persen jenis komersil itu dari prosentase dari 100 persen. Lebih banyak rumah subsidi, karena melihat jangkauan kemampuan membayar yang lebih rendah.

Baca Juga:Tips Bisnis Gorengan, Ide Bisnis yang Tak Pernah Sepi PelangganEdukasi Siswa Jaga Kesehatan Gigi dan Mulut, Dampak Penyakit Ganggu Produktivitas Belajar

KPR jenis Subsidi pada tahun 2023 nanti, akan ada penambahan dengan mekansime Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera).

“Artinya masyarakat yang mau menghuni rumah subsidi, agar sesegera mungkin mengambil kesempatan tersebut. Nah, kalau di Subang berapa kuotanya, saya belum mengetahuinya,” tuturnya.

Bayu mengimbau Developer agar setelah pembangunan selesai, harus menyerahkan fasilitas umum dan fasilitas sosial berbentuk siteplan ke DPKP Subag. Hal tersebut merupakan kewajiban.

0 Komentar