Pesulap Merah, Nalar Publik, dan Pesta Demokrasi

Pesulap Merah, Nalar Publik, dan Pesta Demokrasi
Ramdan Hamdan, (Praktisi Pendidikan dan Pemerhati Sosial
0 Komentar

Nama pesulap merah sempat menjadi perbincangan hangat di tengah masyarakat sebelum akhirnya tenggelam oleh maraknya berita tentang kasus kematian Brigadir J serta kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) beberapa waktu lalu.

Namun, apa yang dilakukan oleh seorang kreator konten dengan ciri khas rambut berwarna merah tersebut nampaknya akan selalu menjadi tema yang menarik untuk dibahas sampai kapan pun. Hal ini dikarenakan, apa yang dilakukannya di dunia maya tersebut seakan menyadarkan kita kembali untuk selalu menggunakan akal dan mengedepankan logika dalam melihat setiap fenomena yang terjadi.

Nama pesulap merah mulai melambung sejak dirinya membuat konten – konten yang membongkar berbagai trik yang digunakan oleh “orang pintar” dan sejenisnya dalam menyembuhkan pasien – pasien mereka. Mulai dari membongar rahasia mendeteksi penyakit menggunakan keris petir, memindahkan penyakit ataupun benda asing yang ada di tubuh ke dalam batok kelapa, sampai dengan membongkar rahasia ilmu kebal yang dimiliki oleh orang – orang tertentu.

Baca Juga:Tingkatkan Perekonomian Warga Perumahan, Bina Taruna PPH 2 Gelar Bazar UMKMPartai Demokrat Subang Siap Menangkan AHY di Pilpres 2024

Tak sampai disitu, pria bernama asli Marcel Radhival itu bahkan memberitahu kepada para penonton dimana bisa membeli barang – barang yang biasa digunakan oleh “orang – orang pintar” tersebut dalam menjalankan praktiknya, lengkap dengan nama toko online serta harganya.

Adapun yang menjadi alasan atau latar belakang pembuatan konten – konten tersebut adalah, dia tidak bisa menerima apabila trik sulap yang semestinya menjadi hiburan bagi masyarakat malah disalahgunakan oleh pihak – pihak tertentu untuk mengambil keuntungan dari masyarakat dengan cara – cara yang tidak benar, terlebih mengatasnamakan agama. Pro dan kontra pun terjadi di kalangan masyarakat atas apa yang dilakukan oleh pesulap merah.

Sontak saja, apa yang dilakukan oleh pemuda kelahiran Tangerang tersebut membuat sebagian kalangan menjadi kebakaran jenggot. Mereka yang memang terbiasa melakukan praktik – praktik semacam ini tidak terima dengan apa yang dilakukan oleh pesulap merah. Klimaksnya, pesulap merah dilaporkan oleh Asosiasi Dukun Indonesia kepada pihak berwajib karena dianggap telah merusak mata pencaharian mereka.

Dalam pandangan penulis, fenomena sebagaimana digambarkan oleh penulis diatas merupakan potret nyata dari kehidupan sebagian masyarakat kita yang memang tidak bisa dipungkiri. Dalam konteks keinginan masyarakat untuk memperoleh kesembuhan tanpa harus datang ke dokter, latar belakang pendidikan serta daya beli mereka bisa jadi salah satu penyebabnya.

0 Komentar