Dari ribuan karya yang diunggah dalam Bukti Karya selama periode dua minggu, terpilih 45 peserta berdasarkan empat kategori. Kategori pertama, yakni inspiratif untuk karya yang paling banyak dilihat.
Kategori kedua, kepopuleran karya yang paling banyak dibagikan.
Selanjutnya, kategori ketiga, kebermanfaatan karya yang paling banyak disimpan atau diunduh, serta kategori keempat, gotong royong untuk karya yang paling banyak diunggah oleh perwakilan komunitas belajar pada suatu provinsi.
Untuk kategori Gotong Royong terpilih dari Provinsi Sumatera Utara, Jawa Timur, dan Kalimantan Barat yang hadir sebagai perwakilan komunitas belajar seperti MGMP Bahasa Inggris Kabupaten Sidoarjo, MGMP Pendidikan Agama Hindu Kab. Banyuwangi, KGBN Melawi, IGI Sintang, Rumah Lentera GWE, MGMP SMP Negeri 1 Tapian Nauli, dan lain sebagainya.
Baca Juga:Pemerintah Transfer Gaji PPPK Lewat Pemda, Sudah Masuk Dalam DAUPembangunan TPT di Desa Pusakaratu, Usaha Cegah Longsor
Theabalda Ivoni Battu dari perbatasan Timor-Leste Kabupaten Timor Tengah Utara, Nusa Tenggara Timur yang mengikuti kelas daring selama Pekan Bukti Karya mengutarakan betapa pentingnya umpan balik untuk dapat melakukan refleksi terhadap karya yang dibuat.
“Jujur dari hari senin sampai hari ini saya dengan setia mengikuti kegiatan ini, karena saya sangat senang adanya kegiatan ini bisa membantu kami guru-guru di daerah perbatasan untuk meningkatkan kinerja kami dalam mendidik anak didik kami khususnya di daerah perbatasan Indonesia,” imbuhnya.
“Ini kali pertama saya mengikuti dan akan membuat karya saya. Saya mohon petunjuknya apabila karya yang saya upload masih perlu dikoreksi, karena kami guru-guru di perbatasan jujur harus terus belajar dan mungkin bisa terus belajar jika mendapat koreksi dari Bapak/Ibu semua,” ungkapnya.
Kisah inspiratif lainnya juga dihadirkan oleh Netty, seorang pendidik Sekolah Luar Biasa Negeri (SLBN) 1 Tabanan, Bali. Netty membuat video klip lagu Pelajar Pancasila versi Sistem Isyarat Bahasa Indonesia (SIBI) bersama peserta didik disabilitas di tempat ia mengajar.
“Dalam merancang konten video ini, saya punya pemikiran kenapa tidak video klip dari lagu Pelajar Pancasila ini diperagakan oleh anak didik saya dengan menggunakan bahasa isyarat. Akhirnya setelah mendapat pelatihan dalam proses pembuatan bukti karya ini, saya memodifikasi lagu ini dengan versi SIBI),” tuturnya.(ysp)