Platform Merdeka Belajar Wahana Guru Saling Menginspirasi

Platform Merdeka Belajar Wahana Guru Saling Menginspirasi
Platform Merdeka Belajar
0 Komentar

JAKARTA – Untuk membantu belajar secara mandiri, kini para guru dapat memanfaatkan menu yang ada pada Platform Merdeka Mengajar.

Menu Bukti Karya ini, memungkinkan jutaan guru se-Indonesia dapat saling berhubungan untuk saling menginspirasi.

Di dalam fitur Bukti Karya, para guru dapat mengunggah hasil karyanya seperti bahan ajar, praktik pembelajaran, modul ajar, praktik baik, kepemimpinan sekolah, serta karya lainnya yang diciptakan secara mandiri untuk bisa dimanfaatkan guru lainnya.

Baca Juga:Pemerintah Transfer Gaji PPPK Lewat Pemda, Sudah Masuk Dalam DAUPembangunan TPT di Desa Pusakaratu, Usaha Cegah Longsor

“Setelah diunggah, karya tersebut dapat dilihat oleh lebih dari dua juta guru yang sudah mengunduh platform Merdeka Mengajar,” terang Direktur Jenderal PAUD, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah, Iwan Syahril di Jakarta, pada Selasa (27/9) dilansir dari laman resmi Kemdikbud.

Hingga saat ini, capaian menu Bukti Karya sudah mencapai lebih dari 80 ribu karya yang sudah diunggah oleh lebih dari 30 ribu guru dari berbagai provinsi.

“Selain guru dapat mengunggah karya ke dalam menu Bukti Karya, Guru juga dapat berbagi umpan balik yang berisi apresiasi maupun saran untuk saling menyempurnakan karya semua guru yang berpartisipasi,” ucap Iwan.

Dalam rangka meningkatkan kualitas Bukti Karya yang dihasilkan para guru, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) telah menyelenggarakan Pekan Bukti Karya pada 8 hingga 12 Agustus 2022 secara daring dan dilanjutkan secara luring pada 5 hingga 7 September 2022.

Perlu ditambahkan bahwa di Pekan Bukti Karya ini Kemdikbudristek bekerja sama dengan 11 mitra bersama Studio Imagerie, Ruangguru, Inovasi, Paideia Educational Solutions, Yayasan PeaceGeneration Indonesia, Quipper, Unicef, V&V Communications, Canva, Guru Binar dan Kok-Bisa.

Dirjen Iwan menyampaikan Pekan Bukti Karya sangat erat dengan Filosofi Gotong Royong yang bersumber dari kearifan lokal budaya Indonesia yang kini telah dikenalkan kepada negara-negara G20.

Hingga saat ini Gotong Royong disepakati negara-negara G20 sebagai salah satu fondasi dalam kerangka utama pemulihan global di bidang pendidikan.

Baca Juga:Lengkap! Toko Super Subang Sediakan Beragam Alat TulisHari Terakhir, Pendaftaran Panwascam Membludak, 417 Orang Ikut Mendaftar

“UNESCO secara spesifik menyampaikan bahwa konsep Gotong Royong adalah konsep yang belum pernah ada dalam diskusi pendidikan global, dan konsep tersebut sangat dibutuhkan saat ini,” imbuhnya.

Untuk memperkuat narasi gotong royongnya, ke depan, pembaharuan menu Bukti Karya akan dikembangkan untuk menunjang portofolio para pendidik.

0 Komentar