Kasus Kanjuruhan jadi Pelajaran, Markus Ajak Suporter Bersikap Dewasa

kanjuruhan
Markus Horison
0 Komentar

BANDUNG BARAT-Mantan kiper Timnas Indonesia Markus Horison turut menyesalkan dan berduka cita yang dalam atas tragedi yang terjadi di Stadion Kanjuruhan Malang hingga mendapatkan perhatian dari FIFA dan para pesepakbola dunia.

Atas kejadian tersebut, pria yang kini menjadi asisten pelatih Timnas Indonesia U-16 mengajak semua pihak untuk mengambil pelajaran. Supaya kejadian seperti itu tidak kembali terulang, dan ke depannya sepak bola Indonesia menjadi kompetisi yang aman bagi pemain dan suporter.

“Saya mengajak suporter sepak bola di Indonesia mulai bersikap dewasa. Bisa tetap mendukung tim dengan cara wajar, saat menang ataupun kalah,” tuturnya kepada wartawan di Padalarang, Kabupaten Bandung Barat (KBB).

Baca Juga:Catatan Harian Dahlan Iskan: Rp 15.500Jangan Panik! Berikut 3 Cara Mengeluarkan Dahak Pada Bayi

Markus menginginkan tidak ada lagi suporter yang masuk lapangan karena jelas dilarang secara aturan. Sehingga perlu sikap dewasa dari semua pihak terutama suporter yang datang ke stadion, ketika tim kesayangannya kalah jangan dicaci maki. Tapi tetap harus didukung supaya bisa kembali bangkit di laga selanjutnya.

“Kalah dan menang harus disikapi dewasa. Termasuk apabila hasilnya kalah, tetap dewasa, jangan sampai masuk lapangan,” sambungnya.

Dirinya menilai langkah perbaikan tidak cukup hanya dari sisi PSSI saja, namun juga harus dibarengi dengan kedewasaan sikap suporter. Artinya kedua belah pihak harus sama-sama mengevaluasi diri. Sebab jika salah satu saja tidak mau melakukan pembenahan menyeluruh, maka bakal sia-sia.

“Jangan terus mencari siapa yang benar dan salah. Suporter harus bersikap dewasa, karena tidak bisa kalau kita hanya perbaiki federasi (PSSI), tapi penontonnya tetap begini ya percuma juga. Jadi harus seimbang,” tandasnya.

Seperti diketahui tragedi Kanjuruhan telah jadi perhatian dunia, bahkan Presiden FIFA akan datang ke Indonesia bertemu Presiden Jokowi.

Sementara berdasarkan hasil laporan investigasi Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) Tragedi Kanjuruhan, telah diserahkan kepada presiden, dimana PSSI diminta bertanggungjawab secara hukum dan moral atas tragedi tersebut.(eko/sep)

0 Komentar