Mulai Kerajaan Ghoib Sampai Siluman, Pencaraian Ratna Fitrianingsih Nyaris Dihentikan

Mulai Kerajaan Ghoib Sampai Siluman, Pencaraian Ratna Fitrianingsih Nyaris Dihentikan
0 Komentar

Pencaraian Ratna Fitrianingsih nyaris saja dihentikan. Sejak hilang terseret arus dan hanyut di Sungai Ciasem pada 12 Oktober 2022 lalu.

Tepat pada hari ke 6, tepatnya hari Senin 17 Oktober 2022, tim pencarian barulah menemukan titik terang, setelah perahu yang digunakan BPBD Subang, tidak sengaja terhenti menabrak tumpukan pasir di area perairan Cikaum.

Kepala BPBD Subang Udin Jazudin mengungkapkan bagaimana detik-detik mereka menemukan Ratna yang sudah tidak bernyawa, hingga cerita dibalik pencariannya.

Laporan INDRAWAN SETIADI, Subang.

Baca Juga:Milad Ke 22 SMA Muhammadiyah Subang, Ajang Evaluasi dan Lakukan Pembenahan  Pencarian Korban yang Terseret Arus Sungai Curug Agung, Kepala BPBD Subang Bercerita Lengkap

Udin mengaku sudah setengah frustasi, sudah 6 hari pencarian tidak juga membuahkan hasil. Segala macam cara sudah dilakukan, dari pendekatan ilmu pengetahuan sampai kelenik bahkan.

Yang paling masuk akal menurutnya adalah arahan dari Basarnas, dimana pencarian ditentukan dari ketinggian air,  hasil analisanya saat itu, Jasad sudah hanyut jauh dari lokasi kejadian.

Namun kepercayan masyarakat di sekitar juga membuatnya dilema, dia berdalih jika tidak dilayani apa yang menjadi masukan dari masyarakat khawatir ada stigma petugas tidak mau bekerja sama.

Dia memutuskan untuk membagi tim, ada yang fokus di lokasi kejadian, hingga menurunkan tim penyelam. Ada yang menyisir sungai sampai jauh ke hilir.

“Namanya juga masyarakat, dari mulai ada yang kesurupan sampai ada yang mimpi jika di lokasi ada kerajaan ghoib, sampai siluman, itu disampaikan ke kita (petugas). Mau tidak mau kita semua akomodir masukan itu,” ungkap Udin.

Sampai hari ke 3 setelah kejadian, petugas sudah menyisir sekitar 15 hingga 20 KM dari lokasi kejadian. Namun masih belum ada hasil.

Kendala alam seperti cuaca yang tidak menentu, kedalaman sungai yang mencapai 17 meter, adanya pusaran air, sampai banyak terdapat angkrong, atau goa yang terbentuk dari tabrakan air sungai ke bebetauan di sekitarnya menjadi kendala tersendiri saat pencarian.

Baca Juga:Sejak Berdiri, BPVP Lembang Telah Meluluskan 10.000 Orang Terampil7.694 Pelanggar Terjaring Selama Operasi Zebra Lodaya

Bahkan Udin mengungkapkan juga ada banyak curug di sekitar sungai yang juga menjadi kendala tersendiri, yang tidak memungkinkan untuk menggunkan banyak alat seperti perahu bermotor.

“Kita sudah sampai ke hilir Sungai Ciasem, sampai hari ke lima itu, namun yang sungai-sungai aktif seperti banyak orang mancing, berkebun, kita lewati memang. Hanya memberikan sosialisasi saja ke masyarkat. Dengan harapan jika ada yang menemukan bisa melapor,” ungkapnya.

0 Komentar