Sampai hari ke 6, Udin menceritakan kembali memutuskan 2 tim untuk menyusuri lagi Sungani Ciasem, dengan 2 perahu.
Diantara 2 perahu itu, ceirita Udin, 1 perahu terhenti tidak bisa melaju, karena terpentok tumpukan pasir di perairan Cikaum, ditambah air sungai sedang dalam keadaan surut juga.
Keadaan perahu terhenti itu, membuat anggotanya turun, dan menepi ke daratan. Di situ lah, jasad yang diduga Ratna ditemukan tersangkut disebuah akar pohon.
Baca Juga:Milad Ke 22 SMA Muhammadiyah Subang, Ajang Evaluasi dan Lakukan Pembenahan Pencarian Korban yang Terseret Arus Sungai Curug Agung, Kepala BPBD Subang Bercerita Lengkap
“Anggota saya melapor, saya koordinasi langsung dengan Polres dan pihak rumah sakit, di bawa ke RSUD. Kemudian mengkonfirmasi juga ke pihak keluarga. Suaminya tiba dan meyakini itu jasad Rana, dari baju yang dikenakan,” papar Udin.
Bagi Udin keberhasilan penemuan jasad Ratna adalah keberhasilan tim, dia tidak mau mengklaim bahwa itu keberhasilan BPBD atau salah satu pihak saja. banyak pihak yang terlibat, mulai relawan sampai lembaga dan instansi tertentu dalam pencarian itu.
Dia hanya menyampaikan pesan, terutama untuk masyarakat, untuk tidak brada disekitar sungai jika cuaca sedang buruk. Apalagi memaksakan kehendak untuk melintasi jalur-jalur yang rawan kecelakaan atau bencana.
“Semoga peristiwa ini menjadi pelajaran untuk kita semua. Bencana atau kecelakaan memang tidak bisa kita hindari. Namun untuk tetap waspada tidak ada salahnya,” tukas Udin. (idr)