KARAWANG-Sebanyak delapan orang pemuda asal Kabupaten Subang mengaku jadi korban penipuan calo tenaga kerja mengatasnamakan yayasan di Karawang.
Salah satu korban Zemi Kurnia Subagja mengatakan, awal mula dirinya tertipu saat ditawari lowongan pekerjaan oleh saudaranya, yang sebelumnya datang dan bekerja lebih awal ke Karawang.
“Awalnya ada orang Subang juga saudara, dia nawarin saya, dikenalin sama orang sini buat kerja,” ujar Zemi.
Baca Juga:Porprov Jabar Berkah Bagi Pedagang di SubangPolisi Selidiki Dugaan Santriwati Korban Begal Payudara di Subang, Berikut Ini Ciri-ciri Terduga Pelaku
Ia menuturkan, kontrak pekerjaan tidak langsung dengan perusahaan, akan tetapi melalui yayasan penyalur tenaga kerja dengan syarat harus membayar sejumlah uang untuk melakukan tandatangan kontrak pekerjaan.
“Saya datang dan udah kontrak, lalu diminta kan Rp 9 juta, setelah kontrak itu saya dikasih waktu selambat-lambatnya seminggu baru diterima,” katanya.
Namun setelah sepekan ditunggu kabar masuk kerja, Zemi hanya diminta untuk melakukan proses foto untuk id card tanda pengenal karyawan, dan pihak yayasan mengaku akan mengabari Zemi dalam waktu dekat.
“Setelah difoto itu ditunggu lagi, sampai sekarang hampir 2 bulan dari tanggal 2 September tandatangan kontrak itu belum kerja-kerja,” jelasnya.
Zemi menuturkan, selain ia bersama rekannya yang berjumlah delapan orang, diperkirakan masih banyak korban lain yang tertipu calo tenaga kerja mengatasnamakan yayasan tersebut.
Mengenai nominal uang yang diminta untuk mendaftar kerja, kata Zemi, jumlahnya variatif. Mulai dari Rp 7 juta, hingga belasan juta rupiah.
“Kalau nominalnya beda-beda, ada yang Rp 8 juta, kemarin saya sempat dengar ada yang Rp 12 juta, saya sendiri Rp 8 juta,” jelasnya.
Baca Juga:Masyarakat Subang Rasakan Manfaat Kredit MESRA Bank BJB, Mampu Kembangkan Usaha Hingga Lunasi Hutang Bank EmokKendalikan Inflasi Daerah, DKUPP Subang Gelar Operasi Pasar Murah di Alun-alun Pagaden
Mengenai pekerjaan sendiri, Zemi mengungkap, dirinya bahkan belum sempat bekerja. Namun ada beberapa calon tenaga kerja lain dari yayasan penyalur tenaga kerja tersebut, yang sempat bekerja namun tidak sesuai dengan jenis pekerjaan yang dijanjikan.
“Kalau pekerjaan emang sudah ada yang sempat bekerja, tapi cuma seminggu udah di off lagi, nunggu lama lagi. Kalau saya pribadi aja belum sempat kerja sampai sekarang,” ungkapnya.
Zemi menuturkan, modus yang dilakukan oleh calo yang mengatasnamakan yayasan penyalur tenaga kerja tersebut cukup menarik.
“Saya diiming-imingi pekerjaan dengan total gajih yang mencapai UMK, saya kan menganggur jadi sedang mencari pekerjaan, tentu saja tergiur,” katanya.(use/ysp)