Terendam Banjir Air Pasang
SUBANG-Sudah bertahun-tahun Sekolah Dasar (SD) Negeri Mayangan yang terletak di Desa Legonwetan, Kecamatan Legonkulon, Subang rusak parah dan tak kunjung diperbaiki.
Kerusakan parah itu diakibatkan karena sekolah tersebut sering terendam banjir dari air pasang yang kerap terjadi.
“Karena lokasi sekolah ini berada di pesisir dan posisi daratannya ada di bawah, maka kita sering kebanjiran dengan ketinggian 50 cm sampai 70 cm kalau air laut sedang pasang,” jelas guru SDN Mayangan, Wahyar, Rabu (26/10).
Baca Juga:Yoshinoya Beef Bowl Kini Hadir di PurwakartaCuaca Tidak Menentu, Waspada Melaut di Waduk Jatiluhur
Setiap pasca banjir air pasang, siswa-siswi SD Negeri Mayangan harus kerja bakti membersihkan ruang kelasnya masing-masing sebelum Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) dimulai.
Selain dinding-dinding dan lantai yang rusak akibat sering terendam banjir air asin, atap ruang guru maupun kelas juga mengalami bocor jika hujan turun.
“Kalau di ruang guru sudah parah, kalau hujan air itu deras sekali bocornya,” ungkap wahyar.
Meskipun dengan kondisi sekolah yang begitu memprihatinkan, tapi siswa-siswi SDN Mayangan tetap semangat untuk menimba ilmu.
“Menurut dinas kita ini sudah dianggarkan pada tahun 2023.
Namun saya berharap anggaran untuk perbaikan sekolah ini dapat segera direalisasikan agar kualitas pendidikan lebih baik karena fasilitas sarana prasarana yang layak,” pungkasnya.
Sementara itu, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Subang memprioritaskan penanganan sekolah di SD Negeri Mayangan tersebut. Dinas tengah berupaya agar apa yang menjadi persoalan bisa segera diatasi.
Kasubag Perencanaan Evaluasi dan Laporan Disdikbud Kabupaten Subang, Dudi Awaludin SE mengatakan, sekolah yang berada di Legonkulon dan Blanakan akan ditinggikan, dikarenakan langganan banjir ketika musim hujan tiba.
Baca Juga:Petani dan Pedagang Nanas Khawatir Tanah Garapan PTPN Dibangun KampusPemcam Pamanukan Antisipasi Banjir di Pamanukan
Sering terjadi pasang air laut atau rob menerjang ke sekolah-sekolah di sana, sehingga menggenangi lingkungan sekolah.
Selain sekolah tersebut ditinggikan, lanjutnya, bangunannya juga akan diperbaiki. Mengingat sudah terkorosi, karena angin laut juga air yang mengandung garam, sehingga terjadi kerusakan dan harus segera diperbaiki.
“Bukan hanya ditinggikan 50 cm dari normal bangunan, tapi juga dilakukan perbaikan,” katanya.(cdp/ysp)