Enung Kembangkan Usaha untuk Biayai Hidup Keluarga

hari pahlawan
DIGORENG: Enung sedang menggoreng opak singkong jengkol yang telah selesai dijemur. CINDY DESITA/PASUNDAN EKSPRES.
0 Komentar

SUBANG-Kaum perempuan masa kini, menjadi pahlawan ekonomi bagi keluarga. Peran dan keterlibatan perempuan dalam fungsi ekonomi keluarga, akan berdampak pada kesejahteraan dan pemenuhan kesehatan keluarga. Salah satunya, melalui pengembangan Usaha Kecil Mikro Menengah (UMKM).

Sosok perempuan yang mandiri secara ekonomi, dapat menjadi pahlawan ekonomi keluarga melalui usaha yang digelutinya. Apalagi dalam masa-masa sulit seperti ini.

Salah satu pahlawan ekonomi bagi keluarga yaitu Enung (46). Selain dalam kesehariannya menjalani tugas sebagai ibu rumah tangga, Enung juga memiliki profesi lain sebagai pelaku UMKM penjual opak.

Baca Juga:Asep Jadi “Pahlawan” Sejak Lulus SDBagi Siti Hari Pahlawan Baginya Bisa Buka Lapangan Pekerjaan Baru untuk Orang Lain

Opak merupakan kudapan khas Sunda yang kering, renyah, dan hampir mirip dengan jenis kerupuk. Opak berbeda dengan kerupuk yang berbahan dasar dari tepung tapioka, sedangkan opak terbuat dari tepung beras, tepung ketan atau terbuat dari umbi-umbian.
Enung (46) menggeluti usaha opak singkong campur jengkol, sejak tahun 2010 hingga saat ini. Setiap harinya, Enung memproduksi opak singkong di rumahnya, yang beralamat di Dusun Kedung Gede Desa Mulyasari Kecamatan Pamanukan.

Enung mengatakan, bahan baku pembuatan opak singkong campur jengkol, bisa menghabiskan 20 kg singkong dan 1 kg jengkol dalam satu hari saja.

“Usaha membuat opak ini dari tahun 2010. Sehari biasanya bisa habis 20 kg singkong dan jengkol 1 kg. Singkongnya suka beli langsung dari kebun orang lain,” ungkap Enung.

Bahan baku opak yang sudah diproduksi, biasanya akan dipasarkan langusng ke pasar, pelanggan, atau dijual dengan cara keliling. Satu ikat opak singkong jengkol dijual dengan harga Rp35.000.

Enung memiliki dua anak yang sudah lulus sekolah dan sudah bekerja. Namun, semangatnya tak pernah padam dan kerja keras untuk membiyayai kehidupan keluarganya.

“Alhamdulillah kalau buat sehari-hari saya dan suami cukup. Untuk anak-anak sekolah juga dulu cukup bisa kebiyaain,” imbuhnya.(cdp/vry)

0 Komentar