SUBANG-Sebanyak 380 warga setiap harinya berobat ke RSUD Subang. Mereka mengeluhkan Inpeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) dimana keluhkan penyakit ISPA masih mendominasi. Data tersebut dalam kurun waktu 31 Oktober hingga 4 November 2022.
Kepala Sub Bagian Hubungan Masyarakat RSUD Subang Sri Mulyati mengatakan, banyaknya warga yang terkena ISPA tersebut karena faktor cuaca dan pola hidup bersih sehat yang kurang terjaga.
“Jika melihat kunjungan pasien rawat jalan periode 31 Oktober sampai dengan 4 November 2022, terdata pasien baru ada 186 orang. Pasien lama 1.713 sehingga total keseluruhan sebanyak 1.899 orang,” jelasnya.
Baca Juga:Honorer Hanya Didata, Bukan Didaftarkan PPPK, Daftar Mandiri Secara OnlineDibuktikan Oleh Kodim 0619/Purwakarta, BIOS 44 Sulap Eks Galian Jadi Lahan Produktif
“Kayanya karena cuaca, dan temen – temen banyak yang kena juga,” kata mahasiswi cantik STKIP Subang tersebut.
Selain di RSUD, masyarakat juga mengeluhkan ISPA ke puskesmas. Misalnya di Puskesmas Cibogo, puluhan orang mengeluhkan penyakit tersebut.
Kepala Puskesmas Cibogo dr Andriano mengatakan, saat peralihan cuaca banyak masyarakat yang mengeluhkan penyakit ISPA dan diare. Setiap harinya tidak kurang dari 25 orang didominasi oleh anak-anak dan remaja yang keluhkan penyakit ISPA dan diare ke Puskesmas Cibogo.
Dokter Andriano mengatakan, para tenaga kesehatan disiagakan untuk melayani masyarakat yang datang ke puskemas.
“Kalau hari normal yang mengeluh ISPA dan diare hanya 10 orang paling banyak. Sekarang karena faktor cuaca menjadi 25 orang per hari. Makanya kita siagakan nakes,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Puskesmas Pamanukan, dr Bachtiar Rivai mengatakan, bukan hanya cuaca yang tidak menentu dan udara dingin saja yang menjadi penyebab anak lebih mudah terserang penyakit, tetapi karena penyebab musim hujan kuman-kuman penyakit berevolusi.
Dokter Bachtiar mengatakan, infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) adalah penyakit yang kerap dialami masyarakat khususnya anak-anak pada musim penghujan.
Baca Juga:Banjir Luapan Sungai Rendam 16 Rumah di Ngamprah, Warga Butuh Suplai Makanan, Obat-obatan dan PakaianBulog Pastikan Ketersediaan Beras Aman Jelang Natal dan Tahun Baru
“Pada musim penguhajan ini angka penyakitnya anak-anak lebih tinggi ketimbang orang dewasa. Penyakit yang biasa diderita anak-anak saat ini yaitu influenza dan ispa,” ungkap dr. Bachiar.
“Faktor penyakit pertama pada anak yaitu anak masih belum paham tentang informasi kesehatan. Kedua yang namanya anak-anak itu kan masih bebas bermain aktif di lingkungan. Kemudian yang ketiga dari faktor pola makanan dan minuman juga,” jelasnya.(ygo/cdp/ysp)