Irda Audit BLT Covid dari Dana Desa

BLT Covid
Kepala Dispemdes Subang Dadan Dwiyana menjelaskan BLT Covid dari dana desa.
0 Komentar

SUBANG-Daya beli yang meningkat, aktivitas yang sudah melonggar, sehingga perekonomian makin stabil. Data dari Badan pusat statistik Subang menunjukkan perkonomian lepas landas di tahun 2020-2021. Bantuan dari pemerintah pusat maupun daerah, dinilai sangat membantu masyarakat ditengah pandemi tersebut.

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (Dispemdes) Kabupaten Subang, Dadan Dwiyana mengatakan, BLT Covid Desa sampai saat ini terus bergulir. Merujuk kepada Peraturan Presiden Nomor 104 tahun 2021, desa harus menyisihkan anggaran dana desa sebesar 8 persen untuk BLT.

“Memasuki triwulan ke-4 ya di tahun 2022 dan masih terus berjalan penyalurannya,” katanya.

Baca Juga:Anggota DPRD Subang Eni Garyani Apresiasi Atlet Balap MotorKontak Tani Nelayan Andalan Kendalikan Serangan Hama

Sekertaris BKAD Kabupaten Subang M Chairil Syahdu mengatakan, mengenai penyisihan anggaran untuk bantuan Covid-19, saat ini sudah tidak ada. Pemberlakuan tersebut mungkin hanya ada di desa-desa, sedangkan untuk tingkat SKPD sudah tidak ada. “Kita hanya merasionalisasi anggaran dampak dari defisit saja. Kalau untuk penangganan covid, sejak bulan Februari 2022 sudah tidak ada,” ujarnya.

Sekertaris Inspektorat Daerah Kabupaten Subang Uci sanusi mengatakan, kabar mengenai audit yang dilakukan Irda ke desa berkaitan BLT Covid-19 benar adanya. Hingga saat ini terus berlanjut.

“Kita audit bukan BLT Covid saja, tapi keseluruhan. Seperti administrasi, aset, dan itu tugas kami,” paparnya.

Sementara itu, Badan Pusat Statistik Kabupaten Subang melansir pertumbuhan ekonomi di Subang. Statistisi Ahli Muda Badan Pusat Statistik Kabupaten Subang Indra Satrio mengatakan, jika melihat dari indikator pendapatan keluarga Rp472.525, kondisi tempat tinggal yang tidak layak, maka bisa disebut orang tersebut hidup dibawah garis kemiskinan.

Pada tahun 2020, masyarakat yang hidup di bawah garis kemiskinan ada 351.885 orang, sedangkan di tahun 2021 bertambah menjadi 360.691 orang. “Artinya, ada penambahan 8.806 orang miskin baru. Tahun 2022 ini perekonomian makin membaik. Walaupun belum ada data resmi, hal tersebut karena ada bantuan-bantuan baik dari pemerintah daerah ataupun pemerintah pusat, seperti BLT,” ujarnya.(ygo/vry)

0 Komentar