“Pernah waktu jaman Bupati Subang terdahulu yaitu Pak Ojang tugu nanas tersebut direvitalisasi lebih bagus lagi. Nah kepemimpinan Pak Ruhimat juga kan pernah di cet kembali warnanya,” ungkapnya.
Sebagai informasi, tugu nanas ini memang merupakan ikon Jalancagak yang merupakan penghasil nanas terbesar di Subang. Hal ini juga terbukti dengan mata pencaharian masyarakat Jalancagak sendiri di mana kebanyakan bekerja sebagai petani nanas. Terlebih, saat akan melintasi wilayah Jalancagak tentunya masyarakat akan melihat banyak sekali pedagang nanas yang ada di pinggir jalan.
Sejarah Singkat Jalancagak Subang
Bukan hanya menjadi penghasil nanas terbaik, Jalancagak juga mempunyai bangunan yang kaya akan sejarah. Di tempat ini terdapat peninggalan masa kolonial Belanda di Subang, salah satunya adalah bangunan yang kini dijadikan Kantor Pos yang letaknya persis di depan tugu nanas.
Baca Juga:Inspirasi Kebaya Lamaran Hijab, Bikin Pangling!Nonton Mencuri Raden Saleh Full Movie, Sudah Tayang Online Secara Legal!
Menurut Yono, Jalancagak sendiri adalah wilayah lintas empat kabupaten diantaranya, Kabupaten Sumedang, Kabupaten Bandung Barat serta Kabupaten Purwakarta.
“Wilayah Jalancagak itu sebagai segitiga bagi tiga kabupaten, yaitu ke sebelah timur Kabupaten Sumedang, ke sebelah selatan itu Kabupaten Bandung Barat, ke sebelah utara Kabupaten Subang,” katanya.
Untuk sejarah dalan penamaan Jalancagak sendiri, masih kata Yono adalah wilayah saat itu dikenal dengan dataran tinggi yang akrab disebut dengan nyagak atau bercabang.
Tetapi, pada zaman Belanda daerah Jalancagak sempat dimanfaatkan oleh Belanda untuk dijadikan sebagai pos keamanan tentara Belanda untuk memeriksa kendaraan-kendaraan pengangkut hasil bumi dari masyarakat saat itu.
“Kalau dilihat dari atas itu seperti nyagak atau dalam bahasa Indonesianya bercabang. Wilayah yang nyagak itu pernah dimanfaatkan oleh Belanda untuk melakukan seperti inspeksi-inspeksi itu tempat kontrol pos penjagaan Belanda. Penjagaan dilakukan untuk mobilisasi penduduk serta jalur perniagaan atau pertanian,” pungkasnya. (yni)