PURWAKARTA-Menjadi seorang fashion designer atau perancang busana tidaklah mudah. Harus memiliki visi tentang mode apa yang akan menjadi tren, hingga kemampuan menerjemahkan ide menjadi sebuah desain yang digambarnya.
Belum lagi pemilihan bahan yang cocok saat desain yang digambarnya itu diwujudkan menjadi sebuah busana. Sehingga dihasilkan busana yang tak hanya elegan tapi juga nyaman dipakai. Namun, seberapa sulit tantangannya, asalkan bersungguh-sungguh dan tekun, maka tak mustahil cita-cita menjadi seorang perancang busana bisa tercapai.
Ini seperti yang ditunjukkan oleh seorang pria asal Kelurahan Sindangkasih, Kecamatan/Kabupaten Purwakarta bernama Samba Setia Juanda. Dirinya mengaku masih terus berjuang menekuni keinginannya menjadi seorang perancang busana.
Baca Juga:Lukmantias Amin : Upah Buruh Berdasarkan Daya Beli MasyarakatArtsteps: Solusi Panen Karya Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila Berbasis Virtual
Memilih cita-cita menjadi perancang busana ternama, Samba mengaku mulai serius menekuni dunia fesyen sejak tiga tahun silam. “Saya ini pemain baru, medio Desember 2019 saya mulai serius menekuni dunia fesyen,” kata Samba kepada wartawan, Ahad (29/1).
Yang unik, pria berusia 31 tahun ini, mengaku jika keinginannya menjadi perancang busana gara-gara mutasi divisi kerja yang dialaminya. Awalnya, Samba bekerja di divisi keuangan bagian jasa medis dokter. “Kemudian, saya dipindahkan menjadi penanggung jawab penatu (laundry) di salah satu rumah sakit swasta di Kabupaten Purwakarta. Saat itulah saya mulai memperhatikan ragam busana,” ujarnya.
Adapun, kecintaanya pada dunia menggambar sudah muncul sejak masih anak-anak. Memasuki usia remaja, Samba mulai tertarik untuk membuat pola baju.
Ketertatikannya mendesain baju didukung kemampuannya menggambar, Samba pun mantap ingin menjadi seorang perancang busana. “Saya pun mulai mendesain suatu busana. Desainnya harus out of the box dan menonjolkan karakter penggunanya,” ucap Samba.
Desain out of the box itu pula yang membuat Samba berpikir untuk bisa membuat busana pria yang sesuai karakter. “Durasi berpikirnya yang tidak singkat karena saya harus memikirkan juga bagaimana bisa mewujudkan apa yang saya bayangkan dan apa yang saya inginkan,” kata Samba.
Untuk menambah pengetahuannya tentang dunia fesyen, Samba mengandalkan relasi yang dimilikinya. Karena ternyata, banyak juga teman-temannya yang telah lebih dulu bergelut di bidang fesyen. “Seiring berjalannya waktu, saya bisa kenal dengan banyak orang hebat yang mempunyai kemampuan dan pengalaman di dunia fesyen. “Akhirnya saya bergabung dengan komunitas fesyen sambil belajar secara otodidak,” ujarnya.