Alami Peningkatan Sebesar 3,5 Persen
SUBANG-Perekonomian di Subang mulai membaik setelah berhasil mengendalikan Covid-19. Bupati Subang Ruhimat menyampaikan, pertumbuhan ekonomi Subang yang sempat menurun tajam di tahun 2021 dapat kembali naik di tahun 2022 dan angka kemiskinan mengalami penurunan di tahun yang sama.
“Di tahun 2022, laju perkonomian Kabupaten Subang mulai membaik dan mengalami peningkatan menjadi 3,5% dan persentase penduduk miskin menurun ke angka 9.75%,” ungkapnya dalam Rapat Koordinasi Daerah Forkopimda Kabupaten Subang Tahun 2023 bertempat di GOR Gotong Royong Subang, Selasa (31/1).
Bupati menyampaikan, angka tersebut jauh lebih baik dibandingkan dengan tahun 2020, dimana laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Subang saat itu sempat terjun bebas -1,150. Dampak kontraksi ekonomi tersebut dirasakan sampai tahun 2021, dimana pada tahun itu persentase penduduk miskin Kabupaten Subang menyentuh angka 10,03%. Bahkan hal ini merupakan kejadian terparah selama 5 (lima) tahun terakhir.
Baca Juga:Integrasi Jaringan IOH-Ericsson di Jabodetabek RampungKapolres Pastikan Stok Minyak Goreng Aman
Bupati mengingatkan, laju pertumbuhan ekonomi yang naik dan angka kemiskinan yang menurun bukan berarti kewaspadaan turun, karena sesuai dengan arahan Presiden RI di Rakornas lalu semua pihak harus bersiap dengan kemungkinan resesi global dan ancaman krisis pangan yang dapat berakibat pada inflasi daerah.
“Kita harus bersiap menghadapi kemungkinan resesi global di tahun 2023 dan ancaman krisis pangan yang akan berefek langsung terhadap inflasi daerah,” jelasnya.
Bupati menginstruksikan kepada para kepala dinas untuk bersiap mengadapi situasi tersebut. Kepala Dinas DKUPP untuk selalu memantau pergerakan harga-harga kebutuhan pokok, dan sentiasa berkoordinasi dengan Bulog untuk ketersedian cadangan bahan pokok.
Para kepala desa untuk melakukan penguatan ketahanan pangan dengan penggunaan dana desa yang tepat guna dan tepat sasaran. Seperti pengadaan bibit atau benih dengan memanfaatkan pekarangan untuk dijadikan rumah pangan lestari dan tidak kalah penting adalah pembangunan lumbung pangan desa.
“Upaya lain yang bisa dilakukan untuk menekan angka kemiskinan dan ketersediaan pangan adalah dengan gerakan Sapapait Samamanis. Beas perelek, bawang, tomat dan cengek sisihkan satu bulan sekali di setiap rumah dan kumpulkan hasilnya bagikan bagi keluarga tidak mampu. Dengan gerakan ini diharapkan dapat membangun ketahanan pangan di tingkat RT bahkan desa,” jelasnya.(ysp)