SUBANG-Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Subang mengakui Subang kekurangan dokter. Baik dokter umum maupun dokter spesialis. Dokter umum di Subang sebanyak 200 orang dan dokter spesialis 39 dokter.
Ketua IDI Subang, dr Maxi menyampaikan, kebutuhan dokter harus berbanding 1:1000 dengan jumlah penduduk. Subang memiliki 1,6 juta penduduk. Artinya jumlah ideal dokter di Subang sebanyak 1.600 orang.
Dia mengatakan, keberadaan dokter spesialis yang bertugas di Subang tersebut ada di rumah sakit dan klinik swasta. Namun mereka enggan bertugas di Rumah Sakit Pemerintah Daerah. Mereka memilh bekerja di rumah sakit dan swasta.
Baca Juga:Cuaca Ekstrem, DKP Imbau Nelayan Tak MelautSkin KOF Mobile Legends Gratis, Tidak Ribet Free Draw
“Persoalan salari yang menjadi kendala. Dokter yang bertugas di rumah sakit milik pemerintah daerah dibayar sebesar Rp10 juta. Sementara di rumah sakit swasta bisa puluhan juta. Ini yang terjadi di semua daerah bukan hanya di Subang,” ujarnya.
Untuk hal itu, IDI Subang akan berkoordinasi dengan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) untuk meminta anggaran agar warga Subang yang sedang mengejar pendidikan dokter spesialis dibantu dengan beasiswa. Setelah lulus mereka wajib bertugas di pelayanan kesehatan di Kabupaten Subang.
Tidak hanya itu, IDI Subang pun akan meminta kepada pihak BKPSDM Subang guna mengusulkan kuota dokter spesialis di pengadaan CPNS ke depannya.
“Saya berfikir mereka pun harus memiliki dan membangun jiwa sosial juga kesehatan untuk Subang tercinta ini,” jelasnya.
Dokter Maxi mengatakan, harus diakui dokter yang diproduksi oleh perguruan tinggi bisa dibilang sedikit di Indonesia. Oleh karena itu memang harus ada kelas yang ditambah juga subsidi biaya fakultas kedokteran dari pemerintah.
Maxi menjelaskan, di Subang lulusan dokter spesialis per tahunnya hanya 1 orang saja. Oleh karena itu harus ada hospital base, dimana dokter yang bertugas di rumah sakit tersebut bisa diberikan biaya pendidikan untuk mengejar pendidikan dokter spesialis.(ygo/ysp)