NYONTEK,MASIH ADA DAN PANTASKAH?

HAJI UNTUK MENUJU SURGAMU
0 Komentar

Oleh:

1.Drs.H.Priyono,MSi (Dosen Fakultas Geografi Universitas Muhammadiyah Surakarta )
2.Drs. H.Jajang Susatyo,MSi (Dosen dan Kaprodi Pendidikan Geografi Unwidha Klaten)

Percaya diri itu telah sirna
Hampir merambah di setiap ruang tak tersisa
Meskipun jumlahnya tak seberapa
Tapi kesan curang masih ada

Banyak cara diciptakan
Untuk menuruti nafsu syetan
Tak peduli ada pengawasan
Karena karakter telah mewarnai kepribadian

Baca Juga:Sinyalemen Puji dan Sona Maju Pilkada, Koalisi Kebangkitan Indonesia RayaNikmatnya Hidangan Gombyang Manyung Khas Pantura Subang

Adakah komitmen untuk melenyapkannya?
Kebijakan harus diciptakan untuknya
Didukung civitas academika untuk mewujudkannya
Agar nama alumni dan almamater tetap bersinar cahayanya

Bait puisi di atas menggambarkan dinamika di ruang ujian di Perguruan Tinggi, meskipun telah ada CCTV dan pengawas, namun kecurangan tak bisa dilenyapkan begitu saja, terlebih tidak ada komitmen yang bagus dari pengawas yang masih saja bermain hp dan tidak focus pada kinerjanya ditambah jarak kursi antar peserta ujian sangat dekat yang memungkinkan melakukan kerjasama.

Alhasil perilaku tak terpuji dari peserta ujian tak bisa dihindari. Kenapa ini bisa terjadi ? dan tentu akan berdampak panjang yang berujung pada kepercayaan masyarakat terhadap alumni menurun dan eksistensi Perguruan Tinggi dipertaruhkan.

Setiap masa ujian tiba meskipun di setiap ruang sudah terpasang spanduk besar untuk bekerja sendiri dan percaya diri, namun tidak menyurutkan perilaku menyontek, bekerja sama dan sejenisnya dalam koridor mencederai sportivitas. Perilaku tersebut saat ini dilakukan lebih canggih dibanding generasi sebelumnya karena memanfaatkan teknologi.

Banyak hal yang dikorbankan bagi pelaku antara lain harga diri, tidak punya malu, tidak percaya diri dan sejenisnya. Lauster (2006) mengatakan bahwa konsekuensi dari lemahnya harga diri bagi pelaku adalah rendahnya kepercayaan diri. Mereka umumnya tingkat kecemasan yang tinggi bila menggantungkan kepercayaan tidak pada hal di luar dirinya.

Beberapa minggu lalu Perguruan Tinggi telah melakukan hajad besar berupa pelaksanaa ujian akhir semester (UAS) , yang dilaksanakan secara offline yang merupakan salah satu assesement terstruktur yang dilakukakan secara serentak dan kini musim koreksi atas hasil ujian mahasiswa agar bisa diketahui output pembelajaran.

0 Komentar