Pangdam III Cek Keberhasilan BIOS 44 DC di Purwakarta 

ADAM SUMARTO/PASUNDAN EKSPRES TEBAR BENIH: Pangdam III/Siliwangi Mayjen TNI Kunto Arief Wibowo melakukan tebar benih lele di kolam bioflok yang telah dituangkan cairan BIOS 44 DC.
ADAM SUMARTO/PASUNDAN EKSPRES TEBAR BENIH: Pangdam III/Siliwangi Mayjen TNI Kunto Arief Wibowo melakukan tebar benih lele di kolam bioflok yang telah dituangkan cairan BIOS 44 DC.
0 Komentar

 

PasundanEkspres-Pangdam III/Siliwangi Mayjen TNI Kunto Arief Wibowo mengecek langsung keberhasilan penggunaan BIOS 44 DC yang dilakukan pada budidaya ikan lele bioflok di Desa Citamiang, Kecamatan Maniis, Kabupaten Purwakarta, Selasa (7/2) sore

Orang nomor satu di jajaran Kodam III/Siliwangi tersebut pun mengapresiasi Kodim 0619/Purwakarta yang telah berhasil memangkas periode pertumbuhan lele menggunakan BIOS 44 DC, sehingga bisa panen lebih cepat.

Tak hanya meninjau Bioflok Ketahanan Pangan yang merupakan hasil kerja sama antara Kodim 0619/Purwakarta dengan PLN Nusantara Power, Pangdam juga melakukan tebar benih lele di kolam bioflok yang telah dituangkan cairan bioorganik itu.

Baca Juga:Mayat Tanpa Identitas Gegerkan Warga NagrikidulFakta Menarik Ibu Muda Pelaku Pencabulan 17 Anak di Jambi

Diprediksi, benih lele itu akan siap panen dalam enam sampai tujuh pekan ke depan. Adapun periode normal masa panen lele adalah delapan sampai sembilan pekan.

“Penggunaan BIOS 44 DC merupakan kelanjutan dari rakornas dan bagian dari percepatan perekonomian yang pendekatannya melalui teknologi. Ini dilakukan dalam rangka menekan dampak inflasi,” kata Panglima.

Pihaknya pun bekerja sama dengan pemerintah daerah di wilayah Kodam III/Siliwangi terkait penggunaan BIOS 44 DC ini. Yakni, dengan daerah yang memang masih memiliki potensi untuk bisa ditingkatkan.

“Seperti halnya di Kabupaten Purwakarta melalui Kodim 0619/Purwakarta, yakni budidaya lele bioflok. Di mana, keberhasilan penggunaan BIOS 44 DC terbukti pada budidaya lele bioflok yang periode pertumbuhan dan waktu panennya lebih cepat,” ujar Panglima.

Penggunaan BIOS 44 DC juga, sambungnya, memberikan suatu kesempatan adanya lapangan pekerjaan, mengedukasi masyarakat, juga terciptanya kerja sama berbagai pihak. “Jadi, ke bawah kita semakin bersama untuk mencapai hasil sesuai potensi daerah masing-masing,” ucapnya.

Penggunaan BIOS 44 DC, kata Panglima, diutamakan untuk perbaikan struktur tanah. “Yang tanahnya memang sudah rusak, unsur haranya sudah tidak ada, dan yang ekstrem sudah tidak dikelola, kita perbaiki. Sehingga ada lahan yang bisa dikembangkan pun dengan luas tanamnya juga bertambah,” kata Panglima.

Kemudian, lanjutnya, pengaplikasian BIOS 44 DC juga dicoba untuk memperbaiki dan merawat ekosistem air. Sedimentasinya diurai, amoniaknya hilang, otomatis air yang tersebar ke seluruh wilayah, misal untuk pertanian dan sebagainya, berdampak baik.

0 Komentar