Penurunan Stunting Jawa Barat Terbesar Se-Indonesia

Angka Penurunan stunting di Provinsi Jawa Barat menjadi terbesar se Indonesia. Penurunan Stunting Jabar Terbesar Yakni 4,7 Persen.
DOK BKKBN JAWA BARAT RAKERDA: Deputi KB BKKBN dr. Eni Gustina Kepala Perwakilan BKKBN Jawa Barat, Wahidin pada Rakerda program Bangga Kencana Provinsi Jawa Barat di Hotel Holiday Inn Kota Bandung, Selasa (14/2).
0 Komentar

 

PasundanEkspres-Penurunan Stunting di Provinsi Jawa Barat menjadi terbesar se Indonesia.

Pasalnya, Penurunan Stunting di Jawa Barat mencapai angka 4,7 persen.

Deputi KB Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) dr. Eni Gustina mengatakan Provinsi Jawa Barat dengan Penurunan Stunting terbesar se Indonesia yakni 4,7 persen.

Menurutnya, Provinsi Jawa Barat dengan penurunan stunting terbesar se Indonesia yakni 4,7 persen.

“Untuk tahun sekarang harus bisa menurunkan 2 kali lipat, jadi untuk tahun 2023 harus bisa mendapatkan 8,6%,” kata Eni pada Rapat Kerja Daerah (Rakerda) Program Bangga Kencana Provinsi Jawa Barat di Hotel Holiday Inn Kota Bandung, Selasa (14/2).

Baca Juga:Kang Emil : Satu PNS Jadi Orang Tua Asuh Satu Anak StuntingLagi, Korban Meninggal Dunia Akibat Keracunan Makanan di Bandung Barat Bertambah Satu Orang

Dia menambahkan hampir semua desa di Jabar memiliki satu pasangan Generasi Berencana(GenRe). Sehingga anak-anak GenRe ini yang akan menjadi agent of change.

“Saat ini Jabar secara keseluruhan sudah masuk Jawara sebelum Juara, karena angka-angkanya sudah masuk di bawah rate seluruh Indonesia,” ungkapnya.

BACA JUGA : Kabupaten Purwakarta Paling Inovatif dalam Upaya Penururnan Stunting Terintegrasi

Eni menambahkan saat ini rata-rata pendidikan 8,3% jadi masih di bawah SMP , sehingga khawatir lansia menjadi ketergantungan terhadap yang muda.

“Bila penduduk sudah seimbang rata, maka tidak ada beban, saling melengkapi menuju Indonesia Emas di tahun 2045,” jelasnya.

Sementara Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil  Kang Emil menjelaskan stunting jadi isu bersama karena akan berdampak pada kualitas Sumber Daya Manusia (SDM).

Apalagi, negara Indonesia dalam menuju Negara Adidaya di tahun 2045.

“Kualitas SDM jadi ukuran penting kalau Negara Indonesia ingin menjadi Negara Adidaya,” ucapnya.

Untuk menuju Indonesia menjadi Negara Adidaya di tahun 2045 ada tiga syarat utama. Yaitu, pertama demokrasi damai dan kondusif, yang mana sosial politik harus kondusif. Kedua Ekonomi 5%, dan harus menguasai Ekonomi digital.

Baca Juga:Oknum Ustadz di Bandung Barat Diduga Cabuli 17 SantriwatiKorami 1907/Bungursari Jaga Kebugaran Anggota dengan SKJ 88

“Yang terkahir tidak boleh ada stunting di dalam generasi kita, harus menciptakan generasi kompetetif dan bebas stunting,” ungkapnya.(rls/sep)

0 Komentar