Media Sosial, antara Hiburan dan Pembelajaran

Media Sosial, antara Hiburan dan Pembelajaran
0 Komentar

Akhirnya kami bersepakat untuk memanfaatkan platform whatsapp, twitter, instagram, dan discord sebagai sarana pembelajaran. Whatsapp kami manfaatkan untuk membuat grup sebagai sarana diskusi, bahkan ada fitur videocall grup sehingga selain diskusi melalui tulisan dan rekaman suara, kita juga dapat diskusi tatap maya dengan videocall. Platform lain seperti instagram atau facebook dapat dimanfaatkan sebagai saran penyampaian informasi dan diskusi melalui live instagram maupun facebook, sehingga kita dapat menyampaikan materi dan siswa dapat menyimak, memperhatikan serta bertanya pada kolom komentar. Sedangkan yang paling nyaman dan cukup terjangkau untuk dimanfaatkan adalah discord dan space twitter. Mengapa demikian, karena kedua platform ini menyediakan ruang diskusi suara secara langsung, sehingga tidak memerlukan kuota yang banyak dan diskusi dapat berlangsung sangat hidup.

Selain untuk berdiskusi dan bertatap maya secara langsung, medsos juga dapat dimanfaatkan untuk berbagi atau sharing berbagai informasi apapun, kapanpun, dan dimanapun. Sehingga ketika kita memiliki info terbaru terkait materi pelajaran, kita dapat share materi itu dan nantinya siswa dapat berkomentar dan saling bertukar pendapat. Maka di dalam kolom komentar akan terjadi diskusi yang menarik mengenai ilmu baru yang di share tersebut.

Begitu banyak manfaat dari medsos sebagai media pembelajaran, namun tentu saja ada sisi negatif dari kelebihan medsos sebagai media pembelajaran. Medsos seakan-akan seperti pedang bermata dua, memiliki sisi positif yang luar biasa namun sekaligus berpotensi memiliki sisi negatif yang dapat memberikan dampak tidak baik bagi siswa. Seperti akan menimbulkan bullying, kemudian memungkinkan untuk terjadi hate speach, menyebarkan informasi hoax, hingga pada perdebatan kusir yang dapat menimbulkan permasalahan.

Baca Juga:Guru dan Sekolah Penggerak, Lorong Terang Pendidikan NasionalPemanfaatan Hutan Rakyat di Blora Jawa Tengah dan Pelestarianya

Maka dari itu kita sebagai pendidik harus bijak dalam memanfaatkan medsos sebagai media pembelajaran, karena medsos punya sisi positif yang sangat membantu pendidik, namun di sisi lain dapat memberikan dampak negatif bagi siswa. Guru memiliki kewajiban untuk mengarahkan agar media sosial yang dimiliki bisa meningkatkan kualitas pembelajaran dengan memanfaatkan semaksimal mungkin fungsi fitur yang dimiliki dan harus percaya bahwa media sosial memberikan kemudahan dan mencerdaskan bagi pemakainya. Cerdas menggunakan medsos berarti cerdas pemakainya.(*)

Laman:

1 2
0 Komentar