Pasundan Ekspres – Chelsea dalam keadaan buruk, ketika Graham Potter menjadi pelatihnya.
Apa yang sebenarnya terjadi dalam kubu skuad the lues yakni Chelsea FC?
Semenjak pelatih dari skuad the blues ini tergantikan oleh Graham Potter keadaannya menjadi kurang baik ataupun buruk.
Baca Juga:Menabung di Bank, Untung atau Rugi? Berikut Penjelasan Dari Dua Hal Tersebut!Uang Elektronik: Definisi, Keunggulan dan Resiko Penggunaannya!
Karena jika melihat dari riwayat pertandingan dari skuad the blues ini sungguh mengecewakan dan memalukan.
Pertandingan yang mendapatkan hasil baik oleh Chelsea FC ini hanya sebanyak 5 kali di bawah asuhan pelatih Graham Potter.
Tidak menjadi jaminan meskipun memiliki skuad mahal. Bahkan, Chelsea kembali merasakan kekalahan pada pekan lanjutan Liga Primer Inggris (EPL) 2022/23, melawan Tottenham Hotspur, Minggu (26/2) malam WIB.
Sebelumnya the blues juga mengalami kekalahan dua kali secara beruntun oleh tim Borussia Dortmund dan tim kelas papan bawah Liga Inggris yakni Southampton FC.
Ketika skuad the blues menghadapi kompetisi Liga Champions terkalahkan oleh tim Borussia Dortmund dalam dengan skor 1 – 0.
Setelah itu skuad the blues menjamu tamu dalam kompetisi Liga Inggris yaitu tim Southampton FC dengan hasil akhir yang buruk dan memalukan setelah terkalahkan dengan skor 0 – 1.
Keterangan Graham Potter Pelatih Chelsea FC
Sesudah laga selesai, pelatih skuad the blues Graham Potter pun dimintai keterangan soal performa skuad asuhannya.
Baca Juga:Pengertian World MusicRevitalisasi Buat Situ Gede Jadi Destinasi Wisata Menarik
Potter mendapatkan pertanyaan mengenai nasibnya sebagai pelatih setelah rentetan hasil buruk yang telah dilakoni Chelsea FC.
Pelatih asal Inggris itu pun memberikan pembelaan sambil membawa nama dua pelatih Liga Inggris lainnya, yakni Mikel Arteta dan Juergen Klopp.
Menurut Potter, ia membutuhkan waktu untuk melatih dan beradaptasi dengan skuad the blues, seperti halnya Arteta saat melatih Arsenal dan Klopp ketika menangani Liverpool.
Skuad the blues di bawah arahan manajer Graham Potter terasa makin suram.
Dari 18 penampilan, hanya lima kemenangan yang bisa teraih oleh skuad the blues, dan suporter menilai bahwa Potter adalah yang terburuk.
Eks manajer Brighton & Hove Albion itu dituntut untuk mundur, atau klub harus memecat Potter karena mereka anggap tidak lebih baik dari pendahulunya seperti manajer asal Jerman, Thomas Tuchel.