PURWAKARTA-Sekelompok masyarakat Purwakarta yang tergabung ke dalam Bela Purwakarta bernapak tilas menziarahi makam Dalem Sholawat di Kota Bogor, beberapa waktu lalu.
Seperti diketahui, Dalem Sholawat berjasa besar sebagai pemberi nama Purwakarta sekaligus perintis pembangunan Purwakarta.
Koordinator Bela Purwakarta, Aa Komara Cakradiparta menuturkan ziarah napak tilas ini diberi tema Ekspedisi Purwacarita. Bertujuan untuk mendoakan figur yang sangat berjasa bagi Purwakarta, yaitu Dalem Sholawat.
“Kami juga bersilaturahmi dengan keturunan Dalem Sholawat sekaligus menggali informasi kesejarahan tentang beliau yang selama ini belum banyak diketahui oleh masyarakat Purwakarta,” kata Aa kepada wartawan, Senin (27/2).
Baca Juga:Angin Puting Beliung Rusak 51 Rumah di KarawangTerbukti Bersalah Perkara Bantuan Desa, YMS Divonis Tiga Tahun Penjara
Tim Ekspedisi Purwacarita mengunjungi Masjid Agung At-Thohiriyah yang merupakan Masjid Tertua Pertama di Bogor Raya. Masjid ini didirikan kakek Dalem Sholawat, yang bernama R. Muhammad Thohir.
Beliau, seorang ulama besar pada masanya. Makam Dalem Sholawat berada tidak jauh dari area masjid. “Masjid ini mengalami banyak pemugaran oleh Dalem Sholawat ketika menjabat sebagai Bupati Bogor,” ujar Aa.
Pada tahun 1849, R.A.A. Suria Winata/Dalem Sholawat dipindahtugaskan ke Bogor, setelah memimpin kabupaten Karawang yang beribu kota di Purwakarta. Di mana selain memberi nama ibukota tersebut juga merintis sejumlah pembangunan.
Antara lain membangun dan menata pusat mata air untuk keperluan irigasi dan kebutuhan lainnya. Seperti, Situ Buleud, Situ Kamojing, dan Solokan Gede.
Kemudian membangun fasilitas pemerintahan, sarana publik, dan sejumlah infrastruktur lainnya serta meningkatkan kesejahteraan rakyat yang dipimpinnya.
“Sekitar 21 tahun lamanya, Dalem Sholawat memimpin Purwakarta. Yaitu, mulai dari 1828 ketika pusat ibukota masih di Wanayasa lalu pada 1830 berpindah ke Sindang Kasih yang kelak berganti nama menjadi Purwakarta,” ujarnya.
Hingga akhirnya pada 1849, Dalem Sholawat ditugaskan sebagai Bupati Bogor, kota asal beliau dan kakak sepupunya, yaitu Syekh Baing Yusuf.
Baca Juga:1.700 Rumah di Desa Anggasari Terendam Banjir, Curah Hujan Tinggi dan Pendangkalan IrigasiGame Penghasil Uang Jutaan Rupiah, tanpa Top Up dan Bisa Mabar Bareng Temanmu
Nama Purwakarta sendiri ditetapkan pada 20 Juli 1831 dalam sebuah besluit/surat keputusan yang kemudian menjadi dasar peringatan Hari Jadi Purwakarta hingga saat ini.
“Salah satu fakta sejarah yang ditemukan pada ziarah napak tilas ini adalah ketika penetapan nama Purwakarta pada 1831 tersebut, Dalem Sholawat baru menginjak usia 20 tahun (lahir 1811 – wafat 1872),” ucap Aa.