Makna Ogoh-ogoh di Hari Raya Nyepi, Cerminan Sifat Negatif Manusia

Makna Ogoh-ogoh di Hari Raya Nyepi, Cerminan Sifat Negatif Manusia
0 Komentar

Pasundan Eskpres –  Makna Ogoh-ogoh di Hari Raya Nyepi dapat kamu ketahui lewat artikel di bawah ini. Umat Hindu di Indonesia akan merayakan hari raya nyepi tahun baru saka 1945 pada 22 Maret  mendatang.

Nah, pada momen ini biasanya warga Hindu terutama di Bali kerap kali membuat ogoh-ogoh atau boneka besar berbentuk menyeramkan. Mengutip dari laman resmi Pemerintah Kabupaten Buleleng, ogoh-ogoh adalah karya seni patung dalam kebudayaan Bali yang menggambarkan perwatakan dari Butha Kala.

Dalam ajaran agama hindu, Bhuta ta Kala adalah representasi dari kekuatan (Bhu) alam semesta dan juga waktu yang tidak terhingga. Berikut makna Ogoh-ogoh di Hari Raya Nyepi yang jadi cerminan sifat negatif manusia.

Baca Juga:Siap Menikah, ini Potret Perjalanan Cinta Lee Da Hae dan Se7en5 Alasan Nonton Film Tetris, Ada aespa Isi Soundtrack Lagu

Kenapa ogoh-ogoh berwajah seram?

Melansir dari Suara.com Ogoh-ogoh merupakan gambaran Bhuta Kala atau energi negatif di dalam diri manusia sebagai simbol membersihkan diri dari energi negatif. Dengan demikian boneka berbentuk raksasa ini memiliki bentuk menyeramkan dengan wajah buruk rupa.

Punya makna mendalam soal cerminan sifat negatif manusia

Melansir dari oketravel, dari penjelasan di website resmi Desa Adat Guliang Kangin Bali, ogoh-ogoh adalah cerminan dari sifat negatif yang ada pada diri manusia. Biasanya, makhluk raksasa ini akan warga ara melewati berbagai lokasi dan jalan utama.

Di sisi lain, Bhuta Kala yang berbentuk besar dan menyeramkan kerap di gambarkan dalam bentuk layaknya makhluk-makhluk yang hidup di Mayapada, Syurga dan Naraka dengan bentuk  menyerupai naga, gajah hingga widyadari.

Seorang cendekiawan Hindu Dharma menyimpulkan jika perayaan ini melambangkan manusia yang insyaf terhadap kekuatan alam semesta dan juga waktu yang maha dahsyat. Masyarakat Bali membuat makhlk bukanlah tanpa alasan, namun memiliki filosofi dan makna mendalam untuk masyarakat Bali.

Makhluk  yang terbuat dari swadaya masyarakat akan memberikan gambaran pada kita untuk mau melihat hal-hal negatif yang kita miliki, yang akan membuat kita menyadari bahwa hal tersebut bukanlah hal yang pantas untuk ditakuti.

0 Komentar