Naskah Khutbah Jumat 2023 Untuk Apa Kita Tercipta di Dunia 

Naskah Khutbah Jumat 2023 Untuk Apa Kita Tercipta di Dunia 
Naskah Khutbah Jumat 2023 Untuk Apa Kita Tercipta di Dunia (Pixabay)
0 Komentar

PASUNDAN EKSPRES – Pengertian dari Khutbah atau seperti yang akan kami sampaikan Naskah Khutbah Jumat 2023 Untuk Apa Kita Tercipta di Dunia  Berasal dari kata Khataba ,Yakhtubu  dan Khutbatan yang berarti ceramah atau pidato.

Dalam Fiqih khutbah di artikan dengan pidato yang di lakukan oleh seorang khatib yang di ucapkan di depan para Jamaah sebelum shalat Jumat atau sesudah shalat Id.

Khutbah berisi Nasihat guna untuk mempertebal iman dan taqwa kepada Allah SWT Khutbah di sampaikan secara monolog ,yaitu satu komunikasi ,satu arah .

Baca Juga:Rekomendasi Situs Freelance Tahun 2023D Castello Wisata Dengan View Mewah Berada di Subang

Secara umum Khutbah berarti adalah kegiatan berdakwah mengajak atau menyeru  orang lain untuk meningkatkan ketakwaan ,keimanan ,dan pesan keagamaan dengan rukun dan syarat tertentu.

Naskah Khutbah Jumat 2023 Untuk Apa Kita Tercipta di Dunia

  • Khutbah I

اَلْحَمْدُ ِللهِ الْمَلِكِ الدَّيَّانِ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى مُحَمَّدٍ سَيِّدِ وَلَدِ عَدْنَانَ، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَتَابِعِيْهِ عَلَى مَرِّ الزَّمَانِ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَّا إِلهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ الْمُنَـزَّهُ عَنِ الْجِسْمِيَّةِ وَالْجِهَةِ وَالزَّمَانِ وَالْمَكَانِ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الَّذِيْ كَانَ خُلُقُهُ الْقُرْآنَ أَمَّا بَعْدُ، عِبَادَ الرَّحْمٰنِ، فَإنِّي أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَى اللهِ المَنَّانِ، الْقَائِلِ فِي كِتَابِهِ الْقُرْآنِ: أَيَحْسَبُ الْإِنْسَانُ أَنْ يُتْرَكَ سُدًى (القيامة: 36)

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah. Mengawali khutbah pada siang hari yang penuh keberkahan, khatib berwasiat kepada kita terutama kepada diri khatib pribadi untuk senantiasa berusaha meningkatkan kualitas keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah SWT dengan melakukan semua kewajiban dan meninggalkan yang diharamkan.

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah.

Kita diciptakan tidak untuk menyibukkan diri dengan jabatan yang akan kita tinggalkan, pakaian yang pada akhirnya akan usang, makanan yang akan menjadi kotoran, mobil yang suatu saat nanti menjadi rongsokan dan rumah yang tidak kita bawa ke kuburan.

Dengan ilmu-Nya yang azali (ada tanpa permulaan), Allah mengetahui bahwa di antara hamba-hamba-Nya ada yang taat, dan di antara mereka ada yang durhaka dan mendustakan-Nya.

Ia menyiapkan surga bagi hamba-hamba-Nya yang mukmin dan neraka bagi hamba-hamba-Nya yang mendustakan-Nya dan mendustakan para nabi-Nya.

Bukankah Allah ta’ala berfirman:

أَيَحْسَبُ الْإِنْسَانُ أَنْ يُتْرَكَ سُدًى (القيامة: 36)

Artinya: “Apakah manusia mengira, dia akan dibiarkan begitu saja (tanpa pertanggungjawaban)?” (QS. Al-Qiyamah: 36).

Allah subhanahu wata’ala juga menegaskan:

وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ (الذاريات: 56)

Baca Juga:Inilah Tampilan New Mio 155cc Dengan Desain Lebih GaharKlik di Sini Untuk Membaca Komik One Punch Man New Chapter 238

Maknanya: “Aku tidak menciptakan jin dan manusia kecuali Aku perintahkan mereka untuk beribadah kepada-Ku.” (QS. Adz-Dzariyat: 56).

Mereka yang tidak mengetahui untuk tujuan apa mereka diciptakan di dunia ini, berlaku pada diri mereka sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam:

0 Komentar