Penjaga Keamanan Tewas dan Siswa Terluka Akibat Penembakan di Sekolah Dasar di Beograd

Penembakan di sekolah dasar
Penjaga Keamanan Tewas dan Siswa Terluka Akibat Penembakan di Sekolah Dasar di Beograd
0 Komentar

PASUNDAN EKSPRES – Seorang penjaga keamanan tewas dan lima siswa terluka dalam sebuah penembakan yang terjadi di Sekolah Dasar “Vladislav Ribnikar” di kota Beograd pada Rabu, 3 Mei 2023. Polisi Serbia telah mengonfirmasi bahwa pelaku penembakan adalah seorang siswa kelas tujuh yang telah ditangkap.

Insiden penembakan di sekolah tersebut dilaporkan ke Kementerian Dalam Negeri sekitar pukul 08.40 pagi. Sekolah tersebut terletak di kawasan Vraar di pusat kota Beograd, yang dikenal sebagai kawasan makmur dengan sejumlah kedutaan dan museum.

Pelaku penembakan yang ditangkap oleh polisi diyakini berusia sekitar 12-13 tahun. Saat ini, penyelidikan sedang dilakukan untuk mencari tahu motif di balik penembakan ini. Sementara itu, korban sedang menjalani perawatan.

Baca Juga:Penembakan di Serbia: 8 Orang Tewas dan 13 Luka-LukaKisah Abu Hurairah RA dan Pencuri: Keutamaan Membaca Ayat Kursi

Polisi Serbia telah memblokir jalan-jalan di sekitar lokasi kejadian untuk mengamankan area tersebut. Penembakan massal memang jarang terjadi di Serbia, yang memiliki undang-undang senjata yang sangat ketat. Namun, wilayah Balkan barat dibanjiri ratusan ribu senjata ilegal setelah perang saudara pada 1990-an.

Untuk mengurangi jumlah senjata ilegal yang beredar, otoritas Serbia telah menawarkan beberapa program amnesti bagi pemilik senjata untuk menyerahkannya atau mendaftarkannya secara legal. Namun, upaya tersebut masih belum mampu mengatasi sepenuhnya masalah senjata ilegal di wilayah tersebut.

Insiden penembakan di Sekolah Dasar “Vladislav Ribnikar” di Vraar, Beograd pada Rabu, 3 Mei 2023, menyebabkan seorang penjaga keamanan tewas dan lima siswa terluka. Pelaku penembakan, seorang siswa kelas tujuh, telah ditangkap oleh polisi. Wilayah Balkan barat memang masih menghadapi masalah senjata ilegal, meskipun pemerintah Serbia telah menawarkan program amnesti untuk mengatasi hal tersebut. Semoga kejadian serupa tidak terjadi lagi di masa depan.

0 Komentar