“Selanjutnya, berbagi kebaikan dengan orang lain. Berbuat baik kepada orang lain dan memberikan bantuan bisa membawa perasaan syukur yang mendalam. Ketika Anda melihat dampak positif yang bisa Anda berikan pada orang lain, Anda juga akan merasa bersyukur atas kesempatan untuk membantu,” ucap Dr Aqua Dwipayana.
Yang juga penting adalah selalu melakukan refleksi. Luangkan waktu untuk merenung dan memikirkan momen-momen berharga atau kejadian baik dalam hidup Anda. Hal ini dapat membantu Anda menghargai lebih banyak hal positif yang sudah Anda alami.
Bersyukur, lanjut penulis buku super best seller Trilogi The Power of Silaturahim tersebut, adalah sikap yang bisa dipraktikkan setiap hari. Dengan terus melatih diri untuk bersyukur, Anda dapat memperkuat kunci hidup bahagia dan merasakan kebahagiaan yang lebih besar dalam hidup Anda.
Baca Juga:Dalam Dua Pekan Terakhir, Motivator Nasional Dr Aqua Dwipayana Optimalkan Sharing Komunikasi dan Motivasi untuk Karyawan Hotel Berbintang di Sumbar, Jateng, dan DKI JakartaTop! Subang Catatkan Rekor Pagelaran Sisingaan Terbanyak Sepanjang Sejarah
Komunikasi Berbasis Silaturahim
Dr Aqua Dwipayana mengingatkan untuk selalu membangun dan mengembangkan komunikasi silaturahim dalam setiap lingkup pergaulan. Hal ini karena salah satu ciri khas sebuah layanan adalah interaksi dan berkomunikasi antara pemberi dan penerima layanan. Maka komunikasi berbasis silaturahim menjadi jembatan kuat yang dapat memunculkan sikap saling percaya.
Komunikasi berbasis silaturahim, lanjut pria yang berasal Kota Padang ini, merujuk pada pendekatan komunikasi yang menekankan pada hubungan yang hangat, akrab, dan saling mengenal antara individu atau kelompok yang terlibat. “Semua dilandasi oleh keikhlasan dan meniatkan semua aktivitas yang dilakukan sebagai bagian dari ibadah kepada Tuhan,” ucap Dr Aqua Dwipayana.
Dalam konteks komunikasi berbasis silaturahim, penting untuk membangun hubungan yang positif dan saling mengenal dengan baik. Komunikasi berbasis silaturahim mendorong keterbukaan dan kedekatan antara individu atau kelompok yang terlibat. Hal ini melibatkan saling berbagi informasi, pemikiran, dan perasaan secara jujur dan terbuka.
“Penting untuk menunjukkan empati dan penghargaan terhadap orang lain dalam komunikasi berbasis silaturahim. Menyimak dengan penuh perhatian, memahami perspektif orang lain, dan menghargai kontribusi mereka adalah elemen penting dalam pendekatan ini,” ucap Dr Aqua Dwipayana.
Lebih jauh ditegaskan bahwa kejujuran dan integritas adalah hal mendasar dalam komunikasi berbasis silaturahim. Juga, setiap pihak memiliki kesempatan untuk berbicara dan didengarkan. Komunikasi dua arah memungkinkan adanya pertukaran informasi yang lebih baik dan pemahaman yang lebih mendalam.