Tanah Suci Panas: Jemaah Haji Lansia Diberi Imbauan untuk Menjaga Kesehatan di Tanah Suci

Jemaah Haji
Tanah Suci Panas: Jemaah Haji Lansia Diberi Imbauan untuk Menjaga Kesehatan di Tanah Suci. Foto: Liliek Marhaendro Susilo
0 Komentar

PASUNDAN EKSPRESJemaah Haji yang berusia lanjut (lansia) yang telah tiba di Tanah Suci diimbau untuk menjaga kesehatan mereka dengan sebaik-baiknya.

Pengelolaan kesehatan yang baik menjadi hal yang penting karena suhu udara di Arab Saudi jauh lebih tinggi dibandingkan dengan Indonesia.

Saat ini, suhu di Kota Madinah mencapai hingga 40 derajat Celsius.

Menurut Kepala Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan RI, Liliek Marhaendro Susilo, dalam sebuah konferensi pers di Media Center Haji Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Pusat, ia mengatakan,

Baca Juga:5 Juni Kemenag Buka Pendaftaran Seleksi Program Gelar Basiswa Indonesia Bangkit 20236 Game Penghasil Saldo Dana 600 Ribu Terbaik Tanpa Ribet & Terbaru 2023!

“Para jemaah, khususnya para lansia, diimbau untuk tetap menjaga kesehatan dan menghindari aktivitas di luar ruangan. Kondisi cuaca di Madinah saat ini sangat panas dengan suhu mencapai 40 derajat Celsius.”

Di tengah perbedaan suhu yang signifikan dengan Tanah Air, jemaah diminta untuk menghemat tenaga agar dapat menjalankan rangkaian ibadah haji utama seperti wukuf di Arafah nanti.

Biasanya, setelah tiba di Madinah, banyak jemaah Indonesia yang melaksanakan solat berjemaah sebanyak 40 waktu atau arbain.

Liliek juga mengimbau agar hal ini tidak perlu dilakukan jika merepotkan atau bahkan membahayakan jiwa.

Terutama bagi jemaah lansia, tidak perlu memaksakan diri untuk solat berjemaah di Masjid Nabawi di tengah cuaca yang sangat panas ini.

“Jemaah juga bisa menunaikan salat di pemondokan, untuk menghindari kelelahan,” katanya.

7 Imbauan Untuk Jemaah Haji Lansia

 

Untuk menghindari kebingungan selama beribadah di Masjid Nabawi maupun saat kegiatan di Kota Madinah, Liliek memberikan beberapa panduan yang patut dilakukan.

  • Pertama, jemaah disarankan untuk mencatat nama dan nomor pemondokan sebelum berangkat ke Masjid Nabawi.
  • Kedua, beritahukan dan catat nomor kontak Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) di pemondokan.
  • Ketiga, kenakan identitas pengenal, terutama gelang jemaah. “Jangan tukar menukar gelang dengan jemaah lainnya,” jelasnya.
  • Keempat, pergilah dan pulanglah secara berkelompok. Kelima, gunakan pelembab kulit dan bibir untuk menghindari iritasi akibat cuaca panas.
  • Keenam, selalu menggunakan alas kaki dan kaus kaki untuk mencegah lecet pada kaki. “Jika kehilangan alas kaki, jangan memaksakan diri untuk pulang ke hotel tanpa sandal di siang hari. Sebab, jalanan yang dilalui sangat panas. Hubungi petugas yang ada di sekitar jemaah,” ungkap Liliek.
  • Ketujuh, upayakan selalu membawa dan minum air mineral 200 ml/jam secara teratur untuk menghindari dehidrasi. Jemaah diimbau meminum oralit 1 sachet per hari dicampur dengan 300ml air mineral untuk memulihkan kebugaran tubuh.
0 Komentar