Dispenakan Turunkan Tim Kesehatan
BANDUNG BARAT-Dinas Peternakan dan Perikanan (Dispernakan) Kabupaten Bandung Barat menemukan ada 18 ekor sapi terkonfirmasi virus Lumpy Skin Desease (LSD) yang tersebar di beberapa wilayah. “Untuk kasus LSD, kita ada laporan sebanyak 18 ekor sapi. Tapi alhamdulillah semuanya bisa ditangani petugas lapangan dan sudah sembuh sejak minggu kemarin,” kata Kepala Bidang Kesehatan Hewan, Dispernakan Bandung Barat, Acep Rohimat, kemarin.
Pihaknya mewaspadai penyebaran kasus Lumpy Skin Desease terlebih menghadapi momentum hari raya Idul Adha. Sehingga, Dispernakan mesti memastikan hewan yang disiapkan untuk kurban harus dalam kondisi baik dan sehat.
Dalam mencegah penyebaran LSD, Dispernakan menyiapkan vaksin LSD sebanyak 15 ribu dosis untuk disuntikan pada sapi perah maupun sapi potong yang hendak disiapkan sebagai hewan kurban. “Kalau untuk pencegahan kasus LSD, kita mendapat bagian sekitar 15 ribu dosis dari Pemprov Jabar, saat ini dosisnya sudah disebarkan di beberapa kecamatan,” terang Acep.
Baca Juga:Favehotel Pamanukan Hadirkan Promo Libur SekolahDaddys Takoyaki Hadirkan Kudapan Khas Jepang
Sedangkan jumlah atau populasi sapi di Bandung Barat mencapai lebih dari 23 ribu ekor. Kecamatan Lembang tercatat sebagai wilayah dengan populasi sapi perah paling banyak dibandingkan wilayah lain.
“Untuk mengatasi kekurangan dosis, kami memfokuskan pemberian vaksin untuk sapi perah dan sapi potong untuk budidaya,” tuturnya.
Menjelang Idul Adha, Dispernakan sedang menyiapkan tim kesehatan hewan untuk melakukan monitoring kesehatan hewan kurban ke seluruh wilayah Bandung Barat. Hewan kurban yang sudah dicek kesehatannya dan siap dikurbankan akan diberi label hewan sehat.
“Untuk pelabelan hewan sehat baru akan dimulai tanggal 22 Juni sampai H-1 sebelum kurban. Jadi kita menyiapkan label sekitar 13 ribu label. Dengan petugas lapangan sekitar 50 orang,” tandasnya.(eko/sep)