Pojokan 160, Warung Madura

Pojokan 160, Warung Madura, (foto: Kang Marbawa)i
Pojokan 160, Warung Madura, (foto: Kang Marbawa)i
0 Komentar

PASUNDAN EKSPRES – Konon, ada joke; kiamat sudah dekat bila warung kelontong Madura tutup setengah hari. Apa benar?

Tentu tak benar. Sebab hanya Tuhan saja yang tahu kapan kiamat.

Ya, joke itu dimaksudkan, warung kelontong Madura (WKM) yang buka 24 jam,

Baca Juga:PLN UP3 Purwakarta Gelar Pasukan dan Peralatan untuk Tingkatkan Kualitas PelayananPemenang Undian Jalan Sehat Sampaikan Terimakasih pada Bupati Ciamis

mengalahkan jam layanan waralaba retail Indomaret milik Antony Salim (Salim Group)  dan Alfamaret milik Djoko Susanto alias Kwok Kwie Fo.

Lima tahun ini, WKM,  berkembang biak dengan pesat. Seperti kelinci beranak 12 dalam sebulan.

Virus WKM, menjadi ancaman dan membuat ketar-ketir jaringan waralaba modern.

Penetrasi WKM yang menyediakan segala kebutuhan sehari-hari dengan jam layanan 24 jam,

Kemunculan WKM seperti Novel, “Arus Balik”-nya Pramodya Ananta Toer. WKM justru merangsek ke mana-mana dan mengepung jaringan minimarket waralaba modern.

Pasukan WKM ini, dikelola secara tradisional dan kekeluargaan.

Tak seperti konglemarasi ala Anthoni Salim atau Joko Susanto yang menggunakan management waralaba modern dan bersifat konglomerasi yang menguasai pasokan dari hulu hingga hilir.

Warung kelontong Madura, adalah gambaran fighting spirit kemandirian ekonomi kerakyatan. Seperti juga ketenaran kemandirian tukang besi tua alias rongsokan Madura yang telah lebih dahulu berjaya.

Pojokan 160, Warung Madura

Fighting spirit yang juga dilandasi semangat kebersamaan dan ingin maju bersama.

Baca Juga:Ridwan Kamil Apresiasi Paguyuban Asep Dunia yang Aktif Tebar Kebermanfaatan di MasyarakatBupati Garut Hadiri Lepas Sambut Kapolres Garut

Kepercayaan dan saling mendukung menjadi salah satu kunci keberhasilan waralaba made in Madura ini.

Fighting spirit kemandirian ekonomi ini telah lebih dulu ditunjukkan oleh warung Tegang (Warteg) yang lebih dahulu berkibar.

Pun Rumah Makan (RM) Nasi Padang yang menjamur di setiap kota di Indonesia.

Inilah ekonomi kerakyatan nyata, yang berbasis pada kemandirian ekonomi. Fenomena WKM yang mewabah sangat menarik, Sebab disitu ada model prototype nyata kemandirian dan kepercayaan diri ekonomi rakyat.

0 Komentar