Dr Aqua Dwipayana Desak Hadirnya Etika dalam Berinternet dan Bermedia Sosial

Dr Aqua Dwipayana Desak Hadirnya Etika dalam Berinternet dan Bermedia Sosial
Pakar Komunikasi dan Motivator Nasional Dr Aqua Dwipayana
0 Komentar

Selain itu, UNP juga berkomitmen untuk melakukan evaluasi menyeluruh terkait sistem pengawasan dan pembinaan mahasiswa KKN. Mereka akan mengkaji kembali prosedur seleksi dan pelatihan mahasiswa KKN serta memperkuat pemantauan dan pendampingan selama kegiatan berlangsung. Langkah ini diambil untuk mencegah terulangnya insiden serupa di masa mendatang dan untuk menjaga hubungan yang baik antara universitas dan masyarakat.

Budaya Minangkabau

Lebih jauh dalam pandangan Dr Aqua Dwipayana, peristiwa ini harus dijadikan momentum untuk mengokohkan dan menghidupkan nilai-nilai budaya Minangkabau dalam kehidupan sehari-hari. Melalui pemahaman dan penghormatan terhadap adat istiadat, kesenian, dan nilai-nilai luhur Minangkabau, kita dapat menciptakan lingkungan yang harmonis dan saling menghargai.

“Kejadian ini juga harus menjadi momentum bagi seluruh masyarakat Minangkabau untuk merefleksikan dan memperkuat kearifan lokal mereka dalam menghadapi tantangan zaman modern. Memperkuat pendidikan dan pemahaman tentang nilai-nilai budaya setempat, baik di kalangan masyarakat maupun mahasiswa, akan membantu menjaga keberlanjutan dan kebermaknaan warisan budaya yang dimiliki,” ucap Staf Ahli Ketua Umum KONI Pusat Bidang Komunikasi Publik ini.

Baca Juga:Gubernur Jabar Ridwan Kamil Siap Ladeni Gugatan Panji GumilangDinas PUPR Subang Gelar Rapat Mitigasi Bencana

Dewan Penasihat Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia (ISKI) Pusat ini kemudian menguraikan nilai-nilai budaya Minangkabau yang kaya dan memiliki banyak aspek, termasuk kearifan lokal yang tercermin dalam berbagai hal. Nilai-nilai harus dapat ditransfer dan dipahami dengan baik oleh generasi terkini sehingga mereka tidak kehilangan akar kulturalnya.

Nilai-nilai itu antara lain Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah. Prinsip ini menggambarkan pentingnya kearifan lokal yang berbasis pada agama dan kitab suci. Masyarakat Minangkabau menjadikan ajaran agama Islam sebagai landasan utama dalam menjalani kehidupan sehari-hari, yang tercermin dalam sistem hukum adat (adat basandi syarak) yang dijalankan sesuai dengan prinsip-prinsip Islam (syarak basandi kitabullah).

“Artinya semua tindakan dan perilaku kita harus memperhatikan segenap aspek mulai dari nilai inti ajaran agama, budaya, adat istiadat serta norma kesantunan. Inilah fondasi dalam berkehidupan sosial yang harus dipahami oleh generasi muda,” kata Dr Aqua Dwipayana menegaskan.

Kemudian, nilai musyawarah untuk mufakat. Nilai ini menekankan pentingnya dialog, diskusi, dan mencapai kesepakatan melalui musyawarah dan mufakat. Dalam budaya Minangkabau, keputusan penting diambil melalui proses musyawarah dengan melibatkan berbagai pihak yang terkait. Prinsip ini mencerminkan kearifan lokal dalam menghormati perbedaan pendapat dan mencapai keputusan bersama. “Tentu termasuk dalam menyelesaikan insiden pengusiran tersebut,” ujar Dr Aqua Dwipayana.

0 Komentar