Dr Aqua Dwipayana Desak Hadirnya Etika dalam Berinternet dan Bermedia Sosial

Dr Aqua Dwipayana Desak Hadirnya Etika dalam Berinternet dan Bermedia Sosial
Pakar Komunikasi dan Motivator Nasional Dr Aqua Dwipayana
0 Komentar

Ketiga, membangun komunitas yang positif dengan saling menghormati dan mendukung satu sama lain juga merupakan langkah penting dalam menjaga etika di media sosial. Pengguna dapat berkontribusi dengan memberikan komentar yang membangun, menghargai perspektif orang lain, dan menghindari terjebak dalam perdebatan yang tidak produktif atau bersifat merendahkan.

“Selain itu, kolaborasi antara pengguna, organisasi, dan pihak berwenang juga diperlukan untuk memastikan penggunaan media sosial yang etis. Organisasi dapat memberikan pelatihan dan pendidikan kepada pengguna tentang pentingnya etika di media sosial, serta mendorong mereka untuk menjadi pengguna yang bertanggung jawab. Pihak berwenang juga harus melibatkan diri dalam penegakan hukum terhadap pelanggaran etika di media sosial untuk memberikan efek jera dan memastikan keadilan,” papar Dr Aqua Dwipayana.

Dalam upaya menjaga etika di ruang media sosial, menurut pria rendah hati ini kesadaran, pendidikan, dan kerjasama menjadi kunci utama. Dengan adanya komitmen dari semua pihak, kita dapat membangun komunitas yang positif di media sosial, di mana setiap individu merasa aman, dihormati, dan mendapatkan manfaat dari interaksi yang sehat dan bermanfaat.

Baca Juga:Gubernur Jabar Ridwan Kamil Siap Ladeni Gugatan Panji GumilangDinas PUPR Subang Gelar Rapat Mitigasi Bencana

Dengan menjaga etika di ruang media sosial, kita dapat memanfaatkan potensi positif yang ditawarkan oleh platform tersebut untuk menyebarkan informasi yang benar, membangun kesadaran, mendukung isu-isu penting, dan menjalin hubungan yang saling menguntungkan bagi semua pengguna,” ujar Dr Aqua Dwipayana.

Apresiasi Permintaan Maaf UNP

Di sisi lain, Dr Aqua Dwipayana mengapresiasi pihak UNP yang telah menyampaikan permintaan maaf resmi kepada warga Bungus, khususnya pada individu yang terkena dampak dari insiden pengusiran yang melibatkan sejumlah mahasiswa KKN dari kampus tersebut.

“Bagaimanapun, kejadian tersebut menimbulkan ketegangan dan kecaman dari masyarakat setempat, serta mempengaruhi citra universitas di mata publik. Permohonan maaf tentu menjadi keniscayaan sebagai bagian dari konsekuensi atas kesalahan dan kekhilafan dari sivitas akademika. Mahasiswa adalah representasi dari kampus, sehingga wajar dilakukan permohonan maaf,” ucap Dr Aqua Dwipayana.

Dalam sebuah pernyataan resmi, Sekretaris UNP Erianjoni mengatakan, pihaknya sudah meminta maaf kepada masyarakat sekitar Bungus Teluk Kabung, Kota Padang.

0 Komentar