SUBANG– Jembatan Jimat Kahuripan yang berlokasi di Kampung Angsana Desa Mekarwangi Kecamatan Pagaden Barat sudah diresmikan dan bisa dilintasi oleh kendaraan roda dua dan empat.
Jembatan yang sebelumnya digunakan adalah jembatan gantung, namun kini impian warga di Pagaden Barat dan Cikaum itu terwujud. Askses jelan lebih mudah dan cepat.
Selanjutnya yang menjadi pekerjan lanjutan adalah perluasan akses jalan menuju jembatan tersebut yang harus segera dibangun, untuk melengkapi fasilitas pendukung jalan masuk jembatan tersebut.
Baca Juga:Prodi PAI STAI Muttaqien Purwakarta Perkuat Sinergitas, Lewat Rakor Dostap dan Makrab91 Persen Warga Suntenjaya Gunakan Hak Pilih, Berharap Penghargaan Khusus dari KPU
Camat Pagaden Barat Iwan Nirwana menyampaikan, sepengetahuannya, akses jalan menuju jembatan itu, tidak ada tanah desa atau masyarakat yang tergusur. Hanya ada tanah PJT atau tanah bantaran sungai.
Dikatakannya, untuk jalan tidak tanah ada yang digusur, kalau pun ada itu masuk tanah bantaran sungai Ciasem, yang terpakai cuman beberapa meter saja.
“Saya kurang tahu persis soal tanah itu, yang lebih tahu orang PUPR Bidang Jembatan. Yang jelas itu tanah bantaran sungai,” kata Camat Iwan.
Sementara itu Kabid Jembatan Dinas PUPR Amin ST menyampaikan, akses jalan menuju jembatan Jimat Hahuripan itu, tidak ada tanah masyarakat yang tergusur. Artinya tidak ada pembebasan tanah atau lahan.
“Untuk akses jalannya nanti akan kita bangun tahun 2024,” kata Amin .
Hal itupun disampaikan pula oleh Kades Mekarwangi H Edi Rohedi, bahwa tidak ada pembebasan lahan.
“Dari Desa Mekarwangi aman, tidak ada pembebasan,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Desa Cikaum Timur mengatakan, sampai saat ini soal pembebasan lahan belum ada pembahasan soal itu, pihaknya akan berkoordinasi dengan dinas PUPR.
“Belum ada pembahasan soal itu,” kata Hj. Dedeh Kades Cikaum Timur.(dan/ysp)