SUBANG-Bagi warga Desa Pasanggrahan Kecamatan Kasomlang, wisata air Cimincul merupakan daya tarik untuk wisatawan yang ingin berenang di tengah mata air yang muncul dari permukaan air tanah dan bebatuan.
estinasi wisata tersebut selalu diminati oleh anak-anak dan dewasa tiap akhir pekan tiba. Pengunjung pun tidak hanya berasal dari Subang saja, melainkan dari luar kabupaten.
“Tahu dari Medsos, kalau di Subang ada kolam yang airnya jernih sebening kaca,” ujar Warga Ahmad Yani – Karawang, Idah (55).
Baca Juga:Kemeriahan Pawai Ruwatan Bumi Desa MargahayuBPBD Karawang Ingatkan Warga Waspada Cuaca Ekstrim, Banjir dan Longsor Perlu Jadi Perhatian
Idah yang datang bersama keluarganya, juga menikmati pemandangan asri di areal persawahan dan perkebunan yang terhampar luas di sekitar wisata tersebut.
“Menarik sih. Saya senang lihat areal persawahan. Nah, disini komplit, berenang sambil melihat pemandangan yang asri,” katanya.
Idah mengatakan, pengelola wisata pun menyediakan area camping untuk merasakan indahnya malam di area mata air Cimincul.
“Penatnya tinggal di perkotaan, membuat camping disini jadi sangat berarti,” tukasnya.
Pengelola Wisata Cimincul. Dede mengatakan, asal nama Cimincul diambil dari bahasa Sunda Ci artinya air, dan Mincul artinya muncul. Air yang ada di kolam, muncul dari bebatuan dan permukaan tanah di lokasi maka disebutlah Cimincul.
Tempat wisata itu, kata dia, sudah ada sejak puluhan tahun yang lalu namun baru dikelola secara profesional pada tahun 2015. “Baru dibuka untuk umum pada tahun 2015 ya, kita pun terus berbenah agar pengunjung betah berlama-lama di sini dengan menghadirkan berbagai fasilitas,” ujarnya.
Mengenai tiket masuk, Dede mengklaim harga Rp15 ribu untuk anak berumur 3-7 tahun, dan Rp20 ribu untuk dewasa terbilang ekonomis. “Keindahan pemandangan dan jernihnya air Cimincul memberikan sensasi tak terhingga bagi pengunjung,” ungkapnya.
Baca Juga:Gebyar Maulid Nabi, DMI Purwakarta Libatkan DisabilitasNusantara, Toko Kue Tradisional Berkonsep Modern
Ia mengatakan, wisata air tersebut buka setiap hari pada jam 07.00 – 17.00 WIB. Pihaknya menyiapkan fasilitas seperti toilet, kantin, Gazebo, mushala, dan bagi para pengunjung dipersilakan membawa makanan dan minuman dari luar.
“Kita melihat karakteristik. Seperti di wilayah Pantura, warganya terbiasa membawa makanan dari rumah ketika berwisata. Nah, di sini kita perbolehkan hal seperti itu,” pungkasnya.(ygo/ery)