SUBANG-Menjelang akhir tahun 2023, masyarakat berbondong-bondong untuk membeli dan menjual emasnya, untuk berbagai keperluan. Diduga, masyarakat yang bertransaksi perhiasan emas dikarenakan kebutuhan untuk tahun baru.
Penjaga Toko Emas Naga Pujasera, Lisa mengatakan, saat ini sudah banyak masyarakat yang menjual emas nya untuk berbagai keperluan, dan diprediksi akan meningkat saat mendekati akhir tahun 2023. Perhiasan emas yang dijual bervariasi, mulai dari berat 1-10 gram, dengan bentuk cincin, gelang, anting, kalung dan lainnya.
“Sudah mulai ramai. Per hari yang jual perhiasan bisa sampai 10-15 orang. Biasanya lonjakan pengunjung terjadi mendekati akhir tahun,” ujarnya.
Baca Juga:Caleg PSI Hanya Sembilan Orang, Empat Perempuan dan Lima Laki-lakiSubang Siap Berprestasi di Porpemda Jabar XV
Menurutnya, tidak hanya menjual, ada juga beberapa masyarakat yang membeli perhiasan emas tersebut, yang perharinya bisa mencapai 2-5 pengunjung. Perhari nya, transaksi yang menjual emas mencapai Rp15-20 juta, sedangkan pembelian hanya diangka Rp3 juta.
“Sudah dua hari ini, transaksi penjualan mencapai Rp15-20 jutaan,” katanya.
Warga Bakan Tahu – Subang, Nina mengaku menjual emasnya untuk keperluan menjelang tahun baru tiba. Hal itu dilakukannya, karena mengikuti paket perjalanan dan menginap bersama rekan-rekannya.
“Buat bayar paket tahun baru,” katanya.
Kepala DKUPP Kabupaten Subang Dr H Yayat Sudrajat mengatakan, kebiasaan menjual perhiasan emas saat hari besar tiba sudah menjadi suatu budaya. Masyarakat membeli emas untuk investasi saja. Ia mengimbau kepada masyarakat, ketika menjual perhiasan emas hendaknya hasilnya dipergunakan dengan semestinya sesuai kebutuhan.
“Biasanya menjelang lebaran dan tahun baru, masyarakat menjual emas. Walupun ada juga yang membelinya. Itu laporan dari petugas yang mensurvei ke toko perhiasan emas,” tutupnya.(ygo/ery)