“Tentunya dengan 270.000 mangrove bukan tugas yang ringan, 270.000 kita harus juga mengawasi agar tumbuh dengan baik dan juga menjadi tempat yang layak dan juga memperbaiki ekosistem kita,” jelasnya.
Bey menyatakan, terjadinya abrasi di wilayah pantai, merupakan salah satu dampak dari pemanasan global, dan dirinya menyatakan dengan gerakan menanam pohon, merupakan salah satu ikhtiar dalam memperbaiki lingkungan.
“Dengan gerakan ini kita berharap akan ada perbaikan-perbaikan ke depannya untuk lingkungan yang lebih baik lagi,” jelasnya.
Baca Juga:Warga Subang Tak Sabar Ingin Gunakan Jalan Cipeundeuy-Serangpanjang, Saat Ini Tengah Proses Pembukaan Jalan Tahap KeduaGus Muhaimin Didaulat Jadi Bapak Pemekaran Subang Utara
Bey menyatakan, program penanaman pohon di Daerah Aliran Sungai tersebut dapat dilaksanakan secara konsisten dan berkesinambungan
“Pohon memiliki peran yang sangat penting dalam menjaga keseimbangan lingkungan. Pohon juga bukan hanya menghasilkan oksigen untuk kita hirup, tetapi juga menyerap karbon yang ada di atmosfer bumi, sehingga bisa meminimalisir polusi udara dan memperlambat kenaikan suhu di permukaan bumi yang pada akhirnya bermanfaat untuk melawan perubahan iklim,” jelasnya.
Agenda dilanjutkan dengan melaksanakan penanaman pohon oleh Pj. Gubernur Jawa Barat dan didampingi oleh Kang Jimat beserta jajaran dan menyaksikan demo penanaman menggunakan drone.
Selain itu, Pj. Gubernur Jawa Barat bersama Kang Jimat meninjau APO yang dibangun menggunakan ban ban bekas yang digunakan untuk melindungi daerah perairan dari gangguan gelombang.
Selain untuk melindungi bibit mangrove, APO juga diharapkan dapat mengurangi laju erosi pantai dan menangkap sedimen di daerah yang dilindungi.(ysp)