PURWAKARTA-Sejumlah komunitas di Purwakarta menggelar kegiatan silaturahmi bertema wisata sejarah di Gedung Karesidenan yang merupakan peninggalan masa Pemerintahan Hindia Belanda yang berusia hampir dua abad.
Nama Gedung Karesidenan dikenal oleh masyarakat Purwakarta pada era sebelum tahun 2000. Kemudian, dari masa ke masa nama gedung ini berganti sesuai kebutuhan di pemerintahan.
Karesidenan berganti nama menjadi Kantor Badan Kordinasi Wilayah (Bakorwil) pada 2000. Kemudian, pada 2009 kembali berganti nama menjadi Badan Koordinasi Pemerintahan dan Pembangunan (BKPP) Wilayah II Provinsi Jawa Barat sampai dengan sekarang.
Baca Juga:UID Jabar Terangi Pelanggan UP3 Purwakarta, Lewat Program Light Up The DreamKolaborasi Sarana Entertainment Terintegrasi
Gedung Karesidenan pada awalnya berfungsi sebagai tempat tinggal sekaligus kantor pejabat residen sebagai perwakilan pemerintahan Hindia Belanda.
Di mana, pada saat itu, sebelum menjadi kabupaten mandiri, Purwakarta berstatus sebagai ibu kota dan pusat pemerintahan Kabupaten Karawang yang dipimpin seorang bupati yang berasal dari kaum pribumi.
Dalam menjalankan tugasnya, bupati pribumi tersebut memiliki mitra kerja yaitu asisten residen sebagai bawahan dari residen yang sama-sama berkebangsaan Belanda. Suka tidak suka, pada masa itu wilayah nusantara ini memang sedang di bawah kekuasaan kolonialisme Hindia Belanda.
Pihak Pemerintah Hindia Belanda mendirikan Gedung Karesidenan serta fasilitas-fasiltas lainnya yang diperuntukkan bagi kepentingan kolonialisme mereka. Gedung karesidenan juga pada setiap masa nya berperan sangat strategis dan merupakan simbol dari sebuah kekuasaan.
Pada masa pendudukan Jepang, menjadi markas komando tentara Jepang dan pada masa perang Revolusi Kemerdekaan, menjadi markas komando tentara dan pejuang Republik Indonesia. Gedung Karesidenan juga sempat berfungsi sebagai tempat bertugas Residen Batavia/Jakarta.
Selanjutnya, Dwitunggal Proklamator Kemerdekaan RI, Presiden Soekarno dan Wakil Presiden Mohammad Hatta pun beberapa kali menggunakan Gedung Karesidenan dalam tugas kenegaraan di Purwakarta pada saat itu.
Founder Bela Purwakarta, Aa Komara mengaku bersyukur telah diizinkan untuk berwisata sejarah sekaligus mempererat silaturahmi antarkomunitas di gedung yang merupakan heritage Purwakarta ini. “Setelah berkomunikasi secara intensif dengan pengelola Gedung Karesidenan, kemudian ditindaklanjuti dengan bersurat ke Pemerintah Provinsi Jawa Barat sebagai pihak yang menaungi aset ini, kami pun diizinkan menggelar kegiatan di area penuh nostalgia peradaban masa lalu ini,” kata Aa Komara, Ahad (17/12).