PASUNDAN EKSPRES-Tidak terima kalah, calon anggota legislatif (caleg) DPRD Kabupaten Subang Ahmad Rizal sempat membuat heboh publik lantaran aksinya yang tidak terpuji membongkar jalan hingga meneror warga dengan petasan jumbo.
Sontak, aksinya pun membuat geram warga Dusun Sengon, Desa Tambakjati, Kecamatan Patokbeusi, Kabupaten Subang dan melaporkan perbuatan Ahmad Rizal kepada pihak yang berwajib.
Hal ini pun ditanggapi serius oleh Muspika Patokbeusi sehingga Muspika mengundang keluarga caleg, warga dan aparatur desa untuk melakukan mediasi pada Senin, (19/2).
Baca Juga:Diduga Tak Terima Perolehan Suara Minim, Caleg di Subang Bongkar Jalan dan Nyalakan Petasan di MasjidSukses Uji Coba Car Free Day Subang: Dorongan Pj. Bupati Imran untuk Peran Aktif UMKM
Kapolsek Patokbeusi, AKP Anton Indra Gunawan menyampaikan, dari hasil kesepakatan dalam mediasi tersebut kedua belah pihak sepakat tidak akan menempuh jalur hukum.
“Kedua belah pihak sepakat tidak akan menempuh jalur hukum dengan syarat pihak H. Rizal bersedia bertanggungjawab atas dampak yang diakibatkan dari euforia yang menggunakan petasan tersebut,” ungkapnya.
Pihak Ahmad Rizal juga memohon bantuan kepada pihak TNI-Polri untuk mendata kerugian materil maupun inmateril warga Dusun Senggon, Desa Tambakjati yangza terdampak atas kejadian tersebut.
Anton mengatakan, setelah hasil data kerugian materil maupun inmateril telah diperoleh maka akan diambil langkah lebih lanjut oleh Kepala Desa (Kades Tambakjati) terkait solusi penyelesaiannya dengan melibatkan unsur Muspika Kecamatan Patokbeusi.
“Mari kita sama-sama introspeksi diri semua termasuk saya juga agar Desa Tambakjati kedepannya bisa menjadi wilayah ya g aman, nyaman dan kondusif. Saya juga mengimbau kepada masyarakat khususnya mari kita sama-sama menjaga kondusifitas,” ujarnya.
Diketahui, caleg petahana Fraksi Partai Demokrat Dapil Subang 4, kemudian nyaleg melalui Partai Nasdem pada Pemilu 2024, Ahmad Rizal berseteru dengan caleg pendatang baru Harungi Alvi yang juga dari Partai Nasdem.
Ahamd Rizal tak terima kekalahannya dalam kompetisi Pemilhan Umum (Pemilu) sehingga melakukan euforia dengan melakukan konvoi dan membakar petasan di menara mesjid dan sekitar pemukiman warga. (cdp)