BPBD Subang Cari Solusi Atasi Kekeringan

BPBD Subang
0 Komentar

SUBANG-Petani di Pantura Subang mengeluhkan lahan pesawahan yang mengalami kekeringan dan sulit mendapatkan air untuk mengari pesawahannya. Ketua Pelaksana BPBD Udin Jazudin menyampaikan, beberapa hari kebelakang banyak masyarakat yang mengirimkan surat aduan kepada BPBD Subang bahwa perlunya bantuan mobil sedot air dari BBWS.

Maka dari itu, BPBD mengadakan rapat koordinasi antisipasi kekeringan bersama para kades di tiga kecamatan di Pantura Subang. Para kades tersebut kemudian berdiskusi bersama BPBD untuk mengatasi masalah tersebut.

“Kami sengaja mengundang para kepala desa yang terdampak kekeringan, ada beberapa desa dari Kecamatan Legonkulon, Kecamatan Pamanukan, dan Kecamatam Pusakanagara,” ungkap Ketua Pelaksana BPBD Udin Jazudin.

Baca Juga:Segera Perbaiki Kartu NISN Siswa, Syarat Mendapatkan Program BeasiswaCacan Bawa Alat Bukti Dugaan Perselingkuhan, Datang Penuhi Panggilan BK DPRD

Akhir kesepatan tadi, kata Udin, Desa Bobos, Kecamatan Legonkulon akan menggunakan mobil penyedot air pinjaman dari BBWS Provinsi Jawa Barat, dan Senin sore (14/8) ini mobil akan masuk dan besok pagi bisa langsung digunakan.

“Mudah-mudahan dengan adanya bantuan mobil penyedot air ini masyarakat khususnya petani bisa terbantu,” ucapnya.

Ia mengatakan, jangka waktu penggunaan mobil sedot tersebut kemungkinan akan berlangsung 4 bulan ke depan. Mobil ini bisa digunakan bergantian dengan desa-desa lain yang situasinya tidak memungkinkan.

Sementara itu, Kepala Desa Bobos Anwar Nurjali mengatakan, pihaknya bersama Camat Legonkuoon memang sudah mengajukan bantuan mobil penyedot air dari BBWS tersebut.

“Yang penting kita sudah mengusahakan apa yang jadi kemauan dari petani terkait kekeringan. Karena saya sebagai kepala desa hanya bisa mengusahakan,” kata Anwar Nurjali.

Anwar Nurjali berharap dari usaha ini hasilnya memuaskan masyarakat Desa Bobos, khususnya para petani. “Kami harap adanya bantuan ini bisa melanjutkan masa tanam petani untuk kesejahteraan para petani,” katanya.

“Karena untuk saat ini di Desa Bobos ada sekitar 300 hektare lahan pesawahan yang kekeringan dan 200 hektare sawah sudah memasuki masa tanam,” pungkasnya. (cdp/ysp)

0 Komentar