Agar Sekolah Daring Tak Membuat “Darting"

0 Komentar

Belum lagi pola pendidikan yang cenderung sekuler kapitalistik. Membentuk jiwa pelajar yang berorientasi dunia. Di mana pelajar dijebak pada kefokusan meraih nilai, bukan ilmunya. Sehingga hasilnya lemah pribadinya dalam menuntut ilmu dan memperbaiki adab.

Semestinya untuk menyikapi semua dilema sekolah daring perlu sinergis dari berbagai pihak. Dari pelajar, orang tua, tenaga pendidik, berlebih negara sebagai penopang utama sistem pendidikan yang diterapkan. Landasan pendidikan pun diarahkan tak sekadar dunia, tapi meraih kemuliaan ukhrowi. Sehingga memahami bawa belajar merupakan bagian dari kewajiban sebagai seorang hamba Allah. Kewajiban belajar dilaksanakan dari sejak buaian sampai ke liang lahat. Sehingga ritme belajar akan stabil karena motivasi yang dimiliki semata spiritual, berbasis Quran dan Sunah.

Peranan negara pun sangat memengaruhi sebagai pemberi fasilitas kemudahan dan kemurahan dalam penyelenggaraan pendidikan. Negara yang menerapkan sistem pendidikan dan sistem hidup berbangsa juga bernegara secara sahih. Tak rela membiarkan rakyatnya merintih karena kesulitan dalam mengakses pendidikan juga kebutuhan mendesak lainnya. Negara semacam inilah yang bisa terwujud jika, pemerintah menerapkan syariat Islam kaffah dalam kepemimpinan Islam (Khilafah Islamiyah).

Baca Juga:Hampir Rampung, Pelabuhan Patimban Siap di Launching November 2020Seri belajar Filsafat Pancasila (6)

Insyaallaah, belajar daring atau belajar dengan metode apapun tak akan membuat rakyat pusing. Justru menjadikan peserta didik menjadi generasi tangguh dambaan umat. Wallahu’alam bishowab.

Laman:

1 2
0 Komentar