Seri belajar Filsafat Pancasila (6)

0 Komentar

Sejarah Kelahiran Pancasila:
Pidato Ir. Soekarno

Oleh: Kang Marbawi

Salam untuk semua saudara sebangsa setanah air,dari berbagai suku, agama, etnis, budaya, kepercayaan dan warna kulit apapun. Kita adalah suadara sebangsa dan setanah air. Semoga kita semua selalu sehat dan bahagia.
Edisi lalu kita telah mendiskusikan tentang kelahiran Pancasila, berkaitan dengan pidato Moh.Yamin. Dalam pidatonya Moh.Yamin memaparkan tentang tawaran dasar negara.Namun tidak memberikan nama konkrit dari dasar negara tersebut.
Nah dalam edisi ini kita akan membaca kembali seharah kelahiran Pancasila dengan membaca pidato tentang dasar negara dari Ir. Soekarnoi. Berikut ringkasan pidato Ir.Soekarno:
Pidato Soekarno dalam sidang BPUPKI cukup mendapat perhatian hadirin. Beberapa kali para hadirin memberikan aplaus tepuk tangan atas beberapa pernyataan Soekarno. Soekarno memang seorang orator yang ulung dan memahami psikologi serta konteks dan substansi masalah yang disampaikan.
Diawal pembicaraannya Soekarno menegaskan bahwa sidang BPUPKI ini menghendaki sebuah filsafat dari dasar Negara serta pemikiran yang sedalam-dalamnya untuk didirikan bangunan Indonesia. Filsafat yang dinamakan oleh Soekarno Philosofiesche Groundslag.
Philosofiesche Groundslag menurut Soekarno adalah dasar dari Indonesia Merdeka yang kekal dan abadi. Merdeka dalam pemikiran Soekarno adalah political independence yaitu kemandirian politik tanpa tergantung dengan beragai hal yang menyertainya. Soekarno menjelaskan untuk MERDEKA tidak usah menunggu harus segala sesuatunya selesai.
“…Jikalau kita berkata: sebelum negara merdeka, maka harus lebih dahulu ini selesai, itu selesai, sampai jlimet!……… kalau benar semua hal ini harus diselesaikan leih dulu, sampai jlimet, maka saya tidak akan mengalami Indonesia Merdeka, tuan tidak akan mengalami Indonesia Merdeka, kita semua tidak akan mengalami Indonesia Merkeda, sampai liang kubur!(tepuk tangan riuh)”.
Political Independence menurut Soekarno adalah juga kesiapan Indonesia Merdeka saat ini dan mempertahankannya.
“Saudara-saudara, pemuda-pemuda yang 2 milyun, semuanya bersemboyan Indonesia Merdeka sekarangan. Jikalau umpanya balatentara Dai Nippon sekarang menyerahkan urusan negara kepada saudara-saudara, apakah saudara akan menolak, serta berkata mangke rumiyin, tunggu dulu, minta ini dan itu selesai dulu, baru kita berani menerima usulan Negara Indonesia Merdeka?. (seruan Tidak Tidak!).

0 Komentar