Kang Jimat Berikan Satu Hektare Lahan untuk Praktik Siswa Pertanian di Subang

Kang Jimat Berikan Satu Hektare Lahan untuk Praktik Siswa Pertanian di Subang
Kang Jimat saat menjelaskan program ketahanan pangan di hadapan para guru SMK pertanian usai meninjau langsung kawasan pertanian.
0 Komentar

SUBANG-Impian guru-guru pertanian di SMK terwujud. Setelah pertemuan di Bukit Nyomot Sabtu (3/4) lalu, Bupati Ruhimat langsung menyanggupi memberikan satu hektare lahan di area ketahanan pangan Sagalaherang.

Kang Jimat berharap, lahan tersebut digunakan untuk praktik pertanian dan peternakan para siswa di Subang. Demikian disampaikan dalam pertemuan dengan sekitar 16 guru pertanian dari sejumlah sekolah SMK di Subang.

Para guru juga diajak Kang Jimat langsung meninjau lahan area ketahanan pangan. Secara keseluruhan ada sekitar 6.000 Ha yang bisa dimanfaatkan. Dari jumlah tersebut ada sekitar 4.000 Ha yang bisa ditanami aneka pertanian.

Baca Juga:Kok Bisa! Sudah Dua Kali Divaksin Camat dan Sekmat Jalancagak Terpapar Covid-19 hingga Akhirnya Meninggal Dunia, Ini Penjelasan DokterMemaknai Survey Kecil untuk Keberlangsungan Program Studi (Bagian 3/habis)

Sedangkan seluas 1.165 Ha lahan akan digunakan untuk program upland atau pertanian di dataran tinggi. Subang salahsatu dari 14 kabupaten yang menerima program upland dari Kementerian Pertanian. Yaitu Kabupaten Banjarnegara, Garut, Gorontalo, Lebak, Lombok Timur, Magelang, Malang, Minahasa Selatan, Purbalingga, Sumbawa, Sumenep, Tasikmalaya. Sedangkan Kabupaten Cirebon dinyatakan mundur.

Program itu akan didanai oleh pinjaman Islamic Development Bank (IsDB) dan International Fund for Agricultural Development (IFAD) sebesar USD 120 Juta. Sebesar USD 75,2 juta diserahkan ke daerah penerima program tersebut.

“Saya berharap lahan itu dimanfaatkan untuk praktik anak-anak kita. Silahkan Bertani, menanam apa saja. Bisa penggemukan sapi, kambing dan lainnya. Mereka dibimbing oleh para guru sehingga menjadi petani milenial untuk penerus,” ujar Kang Jimat.

Kang Jimat menegaskan, program ketahanan pangan akan menjadi konsen pemerintah dalam upaya pemenuhan kebutuhan, pemulihan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Lahan sekitar 6.000 Ha tersebut milik Perhutani dengan sistem kerjasama garapan.

“Selama ini kurang begitu dimanfaatkan. Harus kita garap untuk kesejahteraan masyarakat. Untuk airnya nanti akan ditarik dari sungai Cijalu. Sekarang kajiannya lagi disiapkan, kita konsep dengan baik,” tandasnya.

Kangi Jimat juga menegaskan, pengembangan pertanian untuk ketahanan pangan harus dilakukan. Sehingga terjadi keseimbangan dengan pengembangan industri di Subang. Sebab tidak bisa dipungkiri, kata Kang Jimat, industri pun penting untuk keberlangsungan serapan tenaga kerja di samping jumlah penduduk yang terus meningkat.

Sementara Kepala SMKN 2 Subang Ramlis menyambut gembira komitmen dari Kang Jimat terhadap pengembangan pertanian. Apalagi sekolah diberikan lahan khusus untuk digarap oleh siswa pertanian.

0 Komentar