Pendidikan yang Memerdekakan

Pendidikan yang Memerdekakan
0 Komentar

Oleh: Temy Yulianti, S.Pd

(Guru  Geografi MAN 20 Jakarta Timur, Mahasiswa Pascasarjana Pendidikan Geografi Universitas Negeri Jakarta )

Pendidikan adalah sebuah sistem, sebuah proses, sebuah sarana yang dibutuhkan oleh manusia agar ia tidak sama dengan makhluk lainnya yang hanya melakukan rutinitas biologis belaka seperti makan, minum, berteduh dari panas dan hujan serta melakukan proses reproduksi untuk keberlangsungan hidupnya. Pendidikan juga lah yang bisa membedakan manusia dengan makhluk Tuhan yang lain, karena Tuhan menciptakan manusia dengan perangkat luar biasa yang bisa menjadikannya bisa melakukan apapun yang diinginkan. Perangkat tersebut adalah “akal”. Sehingga manusia dikatakan mackhluk yang sempurna didalam Al Qur’an karena dikarunia panca indera dan akal. “ Sungguh Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik baiknya, kemudian Kami kembalikan di ke tempat yang serendah rendahnya “( Al Qur’an Surah At-Tin ayat 4-5 )

Akal lah yang bisa membuat manusia bisa mewujudkan mimpinya untuk terbang bagai burung mengelilingi angkasa. Akal lah yang bisa membuat manusia menembus lautan. Akal juga yang bisa membuat hidup manusia menjadi lebih mudah. Namun, apakah ketika Tuhan menciptakan akal untuk manusia, lalun secara otomatis manusia langsung dapat menggunakannya? Tentu tidak. Dalam menggunakan akal yang telah  diciptakan Tuhan membutuhkan sebuah proses.

Baca Juga:Fenomena Mudik Idul Fitri dan Melonjaknya Kasus Penularan Covid-19Pandemi dan Belajar Sepanjang Hayat

Proses untuk mengembangkan otak atau akal manusia adalah pendidikan. Karena dalam proses pendidikan terdapat berbagai macam model, metode untuk menstimulasi perkembangan sel-sel dalam otak manusia sehingga pendidikan dapat menjadikan manusia mengembangkan apa yang ada dalam dirinya. Itulah sebuah keajaiban yang diciptakan oleh Allah, yang diberikan kepada semua manusia tanpa membedakan antara yang beriman maupun tidak,ini adalah perwujudan keagungan Tuhan dan kemurahan Tuhan.

Menurut Bapak Pendidikan di Indonesia, yang kelahirannya diperingati sebagai hari pendidikan nasional,  tujuan pendidikan  adalah membantu peserta didik menjadi manusia yang merdeka. Menjadi manusia yang merdeka berarti tidak hidup terperintah, berdiri tegak dengan kekuatan sendiri, dan cakap mengatur hidupnya dengan tertib. Dengan kata lain, pendidikan menjadikan seseorang mudah diatur, tetapi tidak untuk dikendalikan. Belajar bisa dilakukan di mana saja tanpa harus bersifat formal, sehingga beliau mengatakan sekaligus memberi pesan bahwa “ Setiap orang menjadi guru dan setiap rumah menjadi sekolah “. Statemen tersebut mengandung arti bahwa semua orang adalah guru, minimal guru terhadap dirinya sendiri dan tempat belajar harus memenuhi ruang dan waktu, tidak terbatas di sekolah.

0 Komentar