Turut serta dalam meramaikan belantika pembinaan sepak bola usia dini di Kabupaten Subang, Hendra Purnawan atau akrab di sapa Kang Boeng, membuka BRT Football Academy di Tanjungsiang. Dibukanya football academy itu disebutkan Boeng yang juga merupakan anggota DPRD Kabupaten Subang, sebagai bentuk pengabdian warga negara untuk anak-anak desa menuju sepak bola dunia.
INDRAWAN SETIADI, Tanjungsiang
Cuaca cerah pagi itu, 90 anak-anak dari berbagai desa di Kecamatan Tanjungsiang berkumpul di lapangan sepak bola depan kantor Kecamatan Tanjungsiang. Berbaris rapi, mengenakan kostum sepak bola komplit, dari seragam tim paduan warna hijau hingga sepatu.
Rupanya sedang dibuka sekolah sepak bola pagi itu, yang diinisiasi Kang Boeng. “Kita hanya memfasilitasi cita-cita anak-anak desa yang ingin monorehkan prestasinya di dunia sepak bola. Mudah-mudahan melalui BRT Football Academy mereka bisa menjadi anak-anak hebat yang bisa menari-nari menggocek bola di event dunia,” ungkap Kang Boeng pada Pasundan Ekspres.
Baca Juga:Gombyang Ikan Etong Lampu Satu, Miliki Cita Rasa KhasBantuan Terdampak Covid-19 Masih Berlanjut, Ini Besarannya
Membuka sekolah sepak bola bagi Kang Boeng, bukan keinginan yang tiba-tiba begitu saja. Dalam obrolan pagi itu, sambil menyaksikan murid-muridnya berlatih, Kang Boeng bercerita bagaimana dia menyimpan mimpi untuk menjadi pemain sepak bola profesional.
Jauh sebelum duduk sebagai Anggota DPRD Kabupaten Subang, hingga 3 periode, Boeng sempat berprofesi sebagai tukang ojek. Sejak itu dia terus berupaya untuk mewujudkan mimpinya menjadi pemain bola.
“Saya dulu kan pemain jalanan. Sambil ngojek main bola. Pagi ngojek sore main bola, hingga jalan hidup membawa saya jadi anggota dewan. Tidak mau anak-anak tidak terfasilitasi mimpinya seperti saya, menjadi pemain sepak bola, akhirnya saya buat sekolah agar bisa memfasilitasi,” tambahnya.
Dia juga menyebut untuk membuka sekolah sepak bola sebagai fasilitas untuk latihan sepak bola anak-anak tak mesti harus menggandalkan anggaran dari pemerintah. Kang Boeng berkeyakinan jika sekolah sepak bolanya mampu mandiri, tidak bergantung pada bantuan pemerintah. Justru baginya sebaliknya, kehadiran sekolah sepak bolanya bisa memberikan sumbangsih berupa banyak prestasi bagi pemerintah daerah.