AWAS! Jangan Klik Eksternal Link Dengan Nama Ini Di Whatsapp, Rekening Bank Bobol

AWAS! Jangan Klik Eksternal Link Dengan Nama Ini Di Whatsapp, Rekening Bank Bobol
AWAS! Jangan Klik Eksternal Link Dengan Nama Ini Di Whatsapp, Rekening Bank Bobol
0 Komentar

TEKNOLOGI – Aplikasi WhatsApp saat ini menjadi aplikasi berkirim pesan yang populer.
Platform milik Meta ini juga unggul dari beragam fitur yang membuat pengalaman pengguna menjadi mudah dan intuitif, termasuk dengan kemampuan mengirim link juga pesan berantai atau broadcast message.

Namun, WhatsApp sering dijadikan pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab untuk menebar ancaman, termasuk para pelaku kejahatan siber.

Kemampuan untuk mengirim link eksternal di WhatsApp, banyak dieksploitasi oleh penipu. Hal ini terutama marak terjadi ketika liburan dan Tahun Baru, sewaktu para pengguna aktif menggunakan WhatsApp.

Baca Juga:Barcelona 2-3 Madrid: Los Blancos ke Final Piala Super SpanyolAjib! Tampilan Instagram Terbaru 2022, Fitur ‘Feed’ Kronologi Waktu Posting

Informasi terbaru, sebuah modus penipuan di WhatsApp muncul di platform whatsapp dengan memanfaatkan eksternal link pada platform WhatsApp.

Link penipuan yang ditemukan tersebut adalah Redioff.com atau Redioff.ru yang menyebar di kalangan pengguna WhatsApp.

Para penipu menggunakan skema social engineering (rekayasa sosial) untuk dapat mengakses data pengguna WhatsApp bahkan sampai informasi keuangan seperti detail akun bank sampai ke jenis kartu perbankan yang digunakan.

Tautan atau link spam Redioff.ru di URL bahkan disebut dapat juga memberi virus kepada PC Windows, serta smartphone iOS dan Android. Skema penipuan ini telah ditemukan di India dan dilaporkan sudah memakan banyak korban.

Cara link tersebut bekerja, dirangkum dari CNBC (Internasional) via Jawapos, para pelaku kejahatan siber itu awalnya mengirim tautan ke pengguna WhatsApp.

Setelah pengguna whatsapp mengklik tautan atau link tersebut, situs web mengklaim pengguna dapat memenangkan hadiah dan akan diminta mengikuti survei.

Usai korban menjawab pertanyaan, maka akan diarahkan ke situs web lain di mana pengguna diminta untuk mengisi sejumlah informasi pribadi, termasuk nama, usia, alamat, informasi bank, serta data pribadi lainnya.

Baca Juga:Ridwan Kamil Calon Presiden! Beragam Baliho Tersebut Muncul Di Jawa BaratJelang Porprov, Kabupaten Subang Masih Kesulitan Soal Penginapan untuk Atlet

Detail itulah yang kemudian akan digunakan untuk melakukan transaksi penipuan atau dijual di situs dark web. Para penipu juga bisa menggunakan informasi tersebut untuk mengirimi korban spam dan email berbahaya.

Bahkan, mereka juga dapat menginstal aplikasi yang mungkin tidak diinginkan di perangkat pengguna. Situs web phishing pertama-tama akan memeriksa IP address pengguna untuk mengetahui lokasi pengguna, lalu mereka mengubah bahasa halaman dan menunjukkan sejumlah skema penipuan yang sesuai untuk wilayah pengguna tersebut. (Jni)

0 Komentar