Puncak Musim Hujan, Pamanukan Siaga Banjir

Puncak Musim Hujan, Pamanukan Siaga Banjir
YOGI MIFTAHUL FAHMI/PASUNDAN EKSPRES JANGAN TERULANG: Kejadian banjir di Pamanukan tahun 2021 lalu. Saat ini berbagai pihak melakukan upaya agar banjir tidak terulang.
0 Komentar

SUBANG-Camat Pamanukan Drs H Moch Solih menyebut tengah intens melakukan koordinasi dengan pemerintah desa berkaitan dengan kesiapsiagan bencana banjir. Mengingat bulan Februari yang diprediksi merupakan puncak musim hujan.

“Upaya antisipasi di tanggul Alhamdulillah sudah dilakukan oleh BBWS Citarum dan Dinas SDA Jawa Barat,” kata Camat Moch Solih.

Di Pamanukan ada sejumlah titik rawan banjir seperti Bongas, Mulyasari dan Lengkong Jaya. Titik rawan itu telah dilakukan penguatan tanggul secara darurat. Diharapkan dengan upaya tersebut antisipasi banjir pada tahun 2022 ini dapat berjalan dan mencegah banjir seperti yang terjadi dua tahun terakhir.

Baca Juga:Aceng Kudus Siap Maju di Pilkada SubangPengurus Pengurus Daerah Keluarga Besar Pelajar Islam Indonesia Karawang Resmi Dikukuhkan

“Kami berharap curah hujan di tahun ini tidak terlalu tinggi seperti tahun-tahun sebelumnya. Di samping itu mudah-mudahan tanggul yang kemarin diperbaiki itu juga bisa kuat menahan air ketika Sungai Cipunagara sedang tinggi debitnya,” jelasnya.

Sementara itu berkaitan dengan normalisasi, pihaknya saat ini juga masih menunggu terkait dengan kelanjutannya.

“Untuk normalisasi kita masih menunggu, mudah-mudahan secepatnya ada informasi dan realisasi,” imbuhnya.

Sebelumnya, tokoh Masyarakat Pantura Dr Otong Rosadi SH MHum menyebut, penanganan banjir di Pantura harus dilakukan secara out of the box. Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan menjadikan, wilayah Subang Utara dengan konsep Waterfront City.

“Solusi permanen jika Provinsi dan Pemkab, belajar pada kota kota yang menyiapkan sungai dan laut sebagai beranda depan rumah penduduk dan fasilitas publik lainnya,” imbuhnya.

Menurut Dr Otong, Daerah Aliran Sungai (DAS) Cipunagara merupakan kewenangan BBWS serta Kementerian PUPR. Ia mendapat kabar bahwa, BBWS juga tengah menyiapkan kajian untuk melakukan penanganan secara permanen.

“Tetapi, saat ini penanganan banjir jangan hanya berkutat pada hal seputar peninggian tanggul, penguatan tanggul serta normalisasi. Perlu terobosan dan langkah-langkah strategis yang efektif dengan menggunakan beragam teknologi terkini,” imbuhnya.

Baca Juga:Dinsos Karawang Rutin Rehabilitasi GepengAlasan Wajib Nonton Film Kukira Kau Rumah yang Sedang Tayang di Bioskop

Dr Otong juga menyampaikan, penataan sepanjang DAS Cipunagara, Casem, Cigadung, Kalensema, Proyek, sungai lainnya dan Pantai Utara perlu dilakukan mulai dari sekarang

“Nah belajar dan sejauh pengamatan saya di kota-kota yang sukses, termasuk ide Waterfront City, semuanya bangunan, rumah diwajibkan menghadap ke air sungai, kali, laut.

0 Komentar